45. Akhir Sebuah Persaingan

4.4K 604 224
                                    

Selamat Membaca


Dafka membuka pintu di depannya dengan kencang. Dan dapat ia lihat ada sepasang suami istri yang menatapnya terkejut. Namun ia tak peduli ia berjalan masuk menghampiri keduanya.

"Tuan Rahardika dan nyonya Rahardika" Kata Dafka dingin.

Mereka tampal terkejut namun tak lama mereka segera menunduk hormat"Tuan muda Dafka "Sapa mereka.

Dafka tersenyum sinis mengetahui raut berantakan kedua orang di di depannya. Dan dapat ia tebak abang nya yang melakukan semua ini.

" Sepertinya aku kalah cepat"Kata Dafka sambil mendudukkan dirinya di depan mereka.

"Tuan Muda saya.... "

"Cerita kan semua aku butuh hiburan sedikit" Titah Dafka dingin. Kakinya ia naikan ke atas meja ruang tamu itu.

"Saya mohon tuan tolong ban..."

"ANDA TULI!! " Bentak Dafka kesal. Padahal ia hanya ingin mendengar apa saja yang telah di lakukan abang nya itu.

Kepala keluarga Rahardika tampak menunduk takut. "Tuan Sagara melaporkan saya atas kasus penggelapan dana tahun lalu tuan dan saya terancam hukuman 10 tahun penjara dan denda 500 juta" Jawabnya takut.

Memang benar Sagara sengaja membuka kembali kasus yang sempat ia tutup itu. Melaporkan tindakan ayah Deva tersebut ke pihak hukum. Dan seperti yang di rencana kan samua berjalan mulus.

"Klise sekali" Cibir Dafa tak habis pikir. Kenapa tak menjadikan keluarga itu sebagai pembantu di mansion mereka saja kan lumayan daripada jadi benalu seperti itu.

"Saya mohon tuan tolong bantu saya" Mohon lelaki itu yang langsung berlutut di kaki Dafka.

Dafka terkekeh menakutkan. Tak mungkin ia memaafkan perbuatan mereka semudah itu kan??

"Ku beri dua pilihan" Kata Dafka dingin.

"Pertama kalian boleh disini namun saya jamin hidup keluarga anda tak akan tenang dan kedua.... "

"Tinggalkan kota ini,pergi sejauh mungkin yang kalian bisa dengan uang yang aku beri namun ingat jangan pernah tampakkan wajah kalian dan anak kalian di depan adik saya"

"Dan masalah kasus kalian biar aku  yang yang mengurus nya. Mudahkan?? " Tawar Dafka sambil tersenyum penuh kemenangan.

Ini keputusannya lebih baik ia menyingkirkan mereka daripada mereka berbuat masalah lagi. Ah tapi jangan pikir ia sebaik itu. Tentu setelah ia mem blacklist mereka dari perusahaan manapun. Agar mereka tau sulitnya hidup.

"Ini uang untuk kalian pergi dari sini" Dafka melempar kan amplop coklat berisi sejumlah uang ke depan wajah tuan Rahandika.

Mereka tampak diam lalu segera memungut amplop tersebut. Dafka yang melihat nya terkekeh pelan.

"Dan satu anak kesayangan kalian lah penyebab semua yang terjadi" Ucapan terakhir Dafka sukses membuat kedua nya terdiam dengan amarah yang memuncak.


🍪 🍪 🍪

"Prince bangun yuk" Bujuk Daniel lembut. Tangannya bermain di pipi adiknya dengan mengusap usap nya lembut agar mau bangun. Ia rindu bermain dengan adiknya sebenarnya.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang