Selamat Membaca
Sagara menggendong tubuh gembul ralat gendut adiknya dengan hati hati takut ia terjatuh.Adiknya bahkan tak terganggu sedikit pun saat ia mencoba menurunkan nya dari mobil tadi.
Di belakang Bastian nampak kesulitan membawakan banyak kantong kresek besar berisi camilan milik Alvino.
"Dasar gendut" Gumam Sagara menatap wajah polos adiknya saat tertidur.
Sagara pintu apartemen nya terbuka setelah ia menempel kartunya walau sedikit kesulitan. Karena ia sedang menopang tubuh adiknya.
Sagara memang sengaja membawa adiknya ke apartemen nya saja lagipula kasihan juga jika harus ke mansion pasti lebih lama. Bersyukur lah apartemen nya lebih dekat dari supermarket tadi.
Masalah Rafka ia bisa memberitahu nya nanti lagipula tak ada yang tau apartemen nya. Jujur ia juga rindu dengan bungsu mereka ini.
Dengan lembut Sagara menurunkan tubuh adiknya di kasurnya tak lupa menyelimuti nya sebatas dada agar tak kedinginan.
"Tuan bagaimana dengan tuan muda Rafka?? " Tanya Bastian setelah meletakkan kresek tadi di dapur.
Sagara menatap Bastian datar. "Biar aku yang memberi tahu nya" Jawabnya dingin.
"Sekarang kau boleh pulang" Lanjut sagara masih tidak mengalihkan pandangan nya dari Alvino.
Bastian menurut ia lalu menunduk hormat sebelum pergi meninggalkan kedua majikannya.Sebuah senyum samar muncul di bibir nya.
"Adek capek banget ya?? " Gumam sagara mengusap lembut surai adiknya.
Jika tidur begini adiknya tampak begitu manis. Tapi jangan harap saat bangun yang ada ia harus banyak bersabar menghadapi kelakuan bungsu mereka ini. Apalagi mengingat emosi nya yang sering lepas kendali.
"Kalo gini aja anteng dasar gendut"
Tringgg.....
Perhatian Sagara teralihkan saat ponsel di saku nya bergetar pelan. Ia mengangkat nya saat terpampang nama Rafka di layarnya. Dan ia bisa menebak apa yang akan di bicarakan adik kedua nya itu.
"Hmm"
"Dimana adek bang!! "
"Alvino udah tidur di apartemen abang"
"Abang apain adek aku hah!! "
Terdengar teriakan marah dari sana. Sagara berdiri menjauh dari Alvino takut adiknya terbangun.
"Dia ketiduran kasian kalo ke Mansion terlalu jauh biar besok abang pulangin dia"
"Abang jangan bohong ya!! aku mau ketemu adek sekarang kalo perlu biar aku jemput dia!!"
"Rafka kamu paham kan omongan abang biarin Alvino disini besok pagi abang antar ke Mansion " Ucap nya dengan penuh penekanan di akhir kalimat nya.
"Ta_"
"Abang tutup" Sagara melempar asal ponselnya ke kasur setelah mematikan panggilan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Novela JuvenilNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...