85.Sebuah Perubahan

3.8K 594 163
                                    

Selamat Membaca




Alvino masih menangis sesenggukan di dalam pelukan Daniel. Nafas nya pun mulai tak beraturan namun air mata nya seakan enggan berhenti. Hatinya terlampau sakit saat ini mengingat begitu jahatnya ia pada gege nya. Ia ingin menyangkal perasaan takut ini tapi bahkan untuk melihat gege nya saja ia tak sanggup.

"Ssttt prince udah yuk jangan nangis nanti kamu demam" Bujuk Daniel lembut.

"Hiksss prince jahat kak.... hikss... " Isak Alvino.

Daniel menggeleng pelan "Engga prince engga nakal kok, prince itu anak baik "

Daniel menangkup kedua pipi gembul Alvino mendongakkan kepala nya lembut agar mau menatapnya.

"Jangan sedih gini pelan pelan ya, prince pasti bisa kok deket deket gege kamu lagi semua butuh proses prince" Usapan lembut ia berikan di pipi Alvino.

"Kalo bisa kakak mau egois prince, kakak nggak mau kamu deket deket sama Rafka lagi. Tapi itu nggak mungkin kan?? itu sama aja cuma nyakitin kamu lebih jauh lagi"

Daniel menggigit bibir bawahnya kencang hati nya berkecambuk. Ingin rasanya ia menahan Alvino agar tetap disisi nya. Atau bahkan membawa Alvino pergi sejauh mungkin dari negara ini. Membawa nya ketempat yang hanya ada dia dan bocah nakal kesayangan nya ini.

Namun lagi lagi hatinya menentang keras hal itu. Ia tak boleh melakukan hal rendahan seperti itu. Karena jika itu terjadi ia sama hal nya dengan seorang yang brengsek yang hanya bisa memanfaatkan kondisi yang terjadi.

"Prince mau bobok?? " Tanya Daniel coba mengalihkan pikiran nya.

Alvino mengusap kan air matanya ke ujung lengan bajunya yang panjang.

"Mau main kak Niel prince bosen bobok terus" Pintar Alvino sambil merengut.

Daniel tersenyum" Yaudah prince mau main apa"

"Mau main keluar kak" Ucapnya semangat.

"Tunggu Alvino ya ge, adek mau nenangin diri dulu janji nanti adek pulang"

"Enggak kita main di apart kakak aja ya kamu belum sembuh prince nanti kalo udah sembuh kakak janji bawa kamu jalan jalan kemanapun" Bujuk Daniel pelan.

Alvino menggeleng kesal ia ingin jalan  jalan keluar ingin beli jajan banyak banyak. Ia sudah rindu makan mie ayam di tempat langganan nya. Ingin makan telur gulung dan es krim yang banyak mumpung ia sedang bersama Daniel.

"Kak ihhh prince bosen di apart" Alvino berdiri menatap kesal ke arah Daniel.

"Iya tapi nanti ya kalo udah sembuh, kamu kan juga harus makan sama minum obat juga prince" Bujuk Daniel lagi.

Alvino menghentak hentakan kaki nya kesal. "Engga mauuu!! bilang aja kakak pelit ngga mau di recokin prince, bilang aja prince cuma bisa repot "

Daniel menghembuskan nafas kasar seperti nya ia harus lebih bersabar untuk menghadapi Alvino untuk sekarang. Semenjak insiden kemarin sifat Alvino mudah sekali berubah. Pikiran adiknya juga lebih kekanakan dari sebelumnya.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang