Selamat Membaca
Namanya Daniel Arion pradipta satu satunya putra tunggal di keluarga pradipta salah satu keluarga terpandang di negara ini.Kedua orang tua nya berasal dalam lingkungan hukum.
Keduanya seorang pengacara kondang tapi Identitas nya bahkan sangat rahasia, bukan apa memang itu keinginannya sendiri.
Ingin mencari jati diri sebenarnya. Memilih hidup sendiri di sebuah apartemen pemberian orang tuanya semenjak kelas 9 SMP.
Orang tuanya tak masalah,lagipula apa yang bisa di harapkan dari kedua orang tua yang bahkan untuk ada satu jam sehari saja tidak bisa??
Awalnya ia tak masalah memang tapi semua berubah semenjak ia tau ibunya mengandung. Dia pikir dia tak akan kesepian setelah bayi mungil itu lahir.
Tapi sekali lagi takdir tak seindah harapannya adik yang di tunggunya itu harus pergi sebelum sempat mengirup udara di bumi.
Ibunya keguguran tepat saat usia kandungannya 5 bulan karena kesibukannya lagipula sepertinya orang tua nya memang tak ada yang mengharap kan adiknya ada kan??
Bukanya merasa sedih orang tua nya malah sepakat akan melakukan pencegahan kehamilan agar tak mengganggu pekerjaan mereka, miris bukan??
Ia marah tentu saja tapi tak ada artinya apa yang bisa dia lakukan saat di usianya yang bahkan baru kelas 8 SMP dan tepat saat kenaikan kelas 9 ia memilih keluar dari rumah.
Dan semenjak itu juga dunia muda nya hancur pergaulan bebas, tawuran,penganiayaan demi sebuah harga diri yang nyatanya semu,balapan liar, rokok, alkohol. Lagipula tak ada yang berani menahannya karena status orang tuanya.
Ia tau ia bodoh lagipula harapan nya hancur saat adiknya yang ia tunggu harus pergi lebih dulu.
Sampai ia bertemu bocah lucu dengan pipi gembul dan tingkah lucu nya.Anak itu memang tak memiliki hubungan keluarga dengannya tapi hanya dengan anak itu ia bisa tertawa.
Dan tepat saat ia bertemu dengan anak itu yang kedua kalinya ia merasa ia harus melindungi nya, melindungi sumber kebahagiaan nya.
"Nggak masalah gimana pun sikap jahil kamu prince asalkan itu bisa membuatmu tersenyum terus" Daniel menghembuskan asap nikotin itu ke udara udara dingin di balkon ini tak menjadi masalah buatnya.
◾◾◾◾
Pagi ini Alvino masih berbaring di tempat tidurnya, bukan apa tapi ia di larang sekolah dulu oleh gege nya, Padahal ia rindu mengerjai teman kelas nya. Tapi apa daya ia tak bisa menolak perintah gege nya itu.
Ia lalu menatap gege nya yang sedang mengupas buat apel untuknya. "Ge besok adek boleh sekolah kan?? " tanya Alvino. Rafka menoleh lalu memilih berpikir sebentar.
Tak langsung menjawab rafka malah menyuapkan sepotong apel ke mulut adiknya yang langsung di lahap adiknya.
"Liat kondisi kamu besok ya dek" Kata Rafka lembut. Alvino merengut selalu seperti ini gege nya terlalu over kepadanya padahal ia sudah merasa baik baik saja.
"Tapi ge..." "gege lupa besok jadwal check up kamu mau di temenin gege atau kakak?? " Potong Rafka.
Alvino kesal sungguh padahal ia rasa ia baik baik saja gege nya saja yang terlalu protektif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...