Selamat Membaca
"GEGE!! " Teriakan kencang menggema ke seluruh mansion keluarga Kavendra.Padahal ini masih pagi hari.
Alvino tampak berjalan sambil menghentak hentak kan kaki nya mencari keberadaan Rafka. Entah di mana gege nya itu. Padahal kan ia mau minum susu di temani gege nya itu.
"Tuan kecil tolong diminum dulu susu nya" Bujuk salah satu maid yang sejak tadi mengikuti.
Bukan apa hanya saja ia bisa di hukum jika tuan kecilnya itu tak mau meminum susu nya. Padahal kan ia sudah mati matian membujuk kesayangan keluarga Kavendra itu.
"Enggak ihhh aku mau minum sama gege!! " Teriak Alvino kesal. Ia langsung melanjutkan langkah nya menuju seluruh ruangan di mansion ini.
"Tuan saya mohon... " Maid itu tampak tak lelah mengikuti Alvino yang masih saja berteriak.
"Gege!!! " Alvino menajamkan netranya berusaha mencari keberadaan gege nya.
Sampai langkah nya terhenti di sebuah sudut mansion. Ruangan besar yang jarang sekali di masuki ketiga kakaknya. Hanya beberapa maid saja yang kadang membersihkan ruangan ini.
Alvino tampak sedikit ragu namun ia perlahan membukanya. Tak ada pilihan lain sebenarnya. Ia sudah berkeliling ke semua sudut mansion namun nihih ketiga kakaknya tak ada.
Kriett....
Pemandangan yang pertama Alvino lihat adalah gege nya yang tampak duduk di sofa membelakangi pintu. Netra gege nya tertuju ke figura besar berisi foto kedua mendiang orang tua nya. Seisi ruangan itu penuh dengan rak rak buku dan beberapa vas bunga dengan bunga palsu yang masih tertata rapi.
Baru saja ia ingin berteriak namun ia urungkan saat melihat punggung lebar gege nya yang tampak bergetar. Ia diam mencoba tau apa yang terjadi.
"Maaf in Rafka ma, pa kalo selama ini Rafka belum bisa jaga adek dengan bener"
"Maaf...Rafka mungkin emang jahat karena sering marahin adek tapi itu juga buat adek ma, pa Rafka cuma nggak mau adek sakit"
"Papa Rafka janji Rafka bakal bisa jadi lelaki yang sayang keluarga seperti papa"
"Ma, makasih udah berjuang buat adik aku agar adek aku bisa lihat dunia ini. Makasih udah bikin aku jadi seorang kakak,bayi kecil mama sekarang udah besar ma, dia lucu tapi kadang nakal tapi Rafka janji bakal terus jagain dia ma, mama percaya kan sama Rafka"
"Papa sama mama jangan bawa adek sama kalian ya biar kita bertiga yang jagain adek"
Suara Rafka terdengar begitu lirih. Seperti ia benar benar mengucapkan nya dari dasar hati nya. Rafka itu tampak begitu tegas namun Alvino percaya ada sisi rapuh dari seorang yang begitu menjaga nya itu.
"Gege... " Panggil Alvino lirih. Suara nya ikut parau karena menahan tangis.
Rafka langsung menoleh dan begitu tau keberadaan Alvino ia segera mengusap air mata nya dengan kasar. Alvino yang tau segera menghampiri Rafka yang masih duduk di posisi nya.
"Gege jangan nangis" Lirih Alvino. Dengan lembut ia mencoba membantu mengusap pipi Rafka dengan tangan gempal nya.
Rafka tersenyum dan mendudukkan Alvino ke pangkuannya. "Gege nggak nangis kok" Elak nya. Tampak gemas juga sebenarnya dengan mata bulat adiknya yang berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...