57.Kantin

3.1K 522 366
                                    

Selamat Membaca

Rafka berdiri di depan kelas baru adiknya. Saat ini sedang jam istirahat jadi ia ingin mengajak adiknya ke kantin bersama. Lagipula pasti adiknya tak berani keluar kelas karena tak nyaman dengan lingkungan nya yang baru.

Sudah 5 menit ia disini sengaja menunggu lebih awal daripada adiknya kebingungan mencari dirinya yang berada di lantai 3.Tak lama tampak beberapa siswa mulai keluar.

Mereka tampak heran melihat salah satu siswa populer seperti Rafka di kelas 10 sebenarnya. Tapi Rafka sendiri tak peduli ia hanya fokus mencari keberadaan adik manisnya itu.

"Alvino mana??" Tanya Rafka jengah pada salah satu siswi yang tampak malu malu.

"Emm_itu kak ada di dalem" Jawabnya takut takut.

Rafka mengangguk lalu dengan santai berjalan memasuki ruang kelas adiknya. Dan benar saja adiknya tampak sibuk bermain ponsel nya di bangku nya.

"Adek lagi apa?? " Tanya Rafka yang kini berdiri di samping Alvino yang terlihat terkejut.

"Emm ngecek jadwal aja gw" Alvino sudah menyumpah serapahi gege nya yang suka tiba tiba muncul ini.

Bersukurlah ia langsung menutup ponsel nya jadi gege nya tak tau jika ia sedang mengirim pesan dengan kakak galaknya. Bukannya ia tak sadar diri tapi ia sudah terlanjur nyaman dengan kakaknya itu.

Rafka menatap intens Alvino. "Ihh gege mah curiga mulu kan adek anak baik nggak mungkin boong kata gege kan adek nggak boleh boong" Ucap Alvino lirih.

Rafka terkekeh kalau begini bagaimana ia bisa marah kan?? adiknya ini terlalu menggemaskan untuk nya. Kenapa juga tak dari dulu ia memaksa adiknya satu sekolah dengannya. Pasti adiknya kesepian di sekolah lama nya.

"Iya maaf sayang yaudah ke kantin yuk" Rafka mengusap pipi gembul adiknya lembut.

"Ayo ge!! tapi adek mau ayam mentega ya ge?? " Tanya Alvino antusias.

Rafka mengangguk. "Boleh tapi tambah salad sayur ya"

"Ihh nggak mau ge nggak enak tau" Alvino cemberut kesal.

"Coba dulu oke yuk gege gendong?? " Tawar Rafka mengabaikan protesan adiknya.

Alvino merentang kan tangannya ke arah Rafka masih dengan wajah menekuk sebal. Pipi menggembung dan bibir di tekuk kesal.Masih ngambek sebenarnya.

"Dasar bayikk" Rafka membawa tubuh gembul adiknya ke dalam gendong an koala nya.

Mungkin adiknya kelelahan jadi minta gendong padahal tadi pagi saja malu saat ia ingin menggendong nya. Tau begini lebih baik adiknya homeschooling saja. Kasian jika adiknya kelelahan dan berujung kembali sakit.

Ia lalu berjalan keluar dari kelas adiknya dengan Alvino yang mencoba menyembunyikan wajah menggemaskan nya ke leher Rafka. Ia sebenarnya malu padahal kan ia sudah besar namun entah kenapa ia malas berjalan turun sendiri. Lagipula jika ada gege nya kenapa ia harus berjalan sendiri kan??

Rafka mengusap usap lembut punggung adiknya seolah menenangkan adiknya. Tak peduli dengan bermacam-macam pandangan iri yang di tujukan untuk nya. Siapa juga yang berani melarang nya. Jika ada berarti orang itu siap mati.

🍭

🍭

"Ayo makan katanya mau ayam mentega?? " Rafka menyodorkan sesendok penuh nasi dengan lauk untuk adiknya.

Alvino sendiri cemberut"Ihh kan adek bilang nggak mau pake sayur ge"

"Tapi kan sayur baik buat kamu sayang jangan nakal ya katanya adek janji nggak bakal nakal hm?? " Ucap Rafka mencoba membujuk adiknya.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang