Selamat Membaca
Netra bulat itu berbinar indah saat orang yang diyakini nya sebagai musuh menyodorkan semangkuk mie ayam kesukaannya.
Tangannya langsung meraih sumpit dan mulai sibuk dengan makanan nya total abai dengan Satya yang menggelengkan kepala nya heran. Tadi saja seperti kelinci luar sekarang jinak hanya dengan semangkuk mie ayam.
Tak ada pilihan lain sebenarnya nya sejak mengekori dia tadi bocah itu terlihat merengut kesal bibir nya di majukan dengan mata yang menatap nya sinis padahal ia tak tahu salah nya di mana baru juga ketemu eh sudah di musuhi.
Karena itu lah ia menarik anak itu ke kantin tadi lalu membelikan makanan kesukaan anak itu.
Beresiko sebenarnya nya karena kalau sampai gege kesayangan anak itu tau adik nya makan mie sudah pasti di penggal ia nanti.Tapi sudahlah daripada anak itu merajuk padanya.
"Cuma seharga mie ayam ternyata maaf bocah ini" Gumam Satya
Namun Alvino sendiri terlihat tak peduli malah asik dengan mie ayam nya karena jarang sekali ia bisa makan mie seperti ini.
Gege nya selalu marah setiap ia makan mie karena tidak sehat katanya.Berujung ia menurut daripada didiamkan gege nya.
Satya sendiri masih memperhatikan Alvino yang terlihat begitu polos saat makan tapi sebenarnya kelakuannya melebihi kelinci liar.
"Bang Sat mau lagi" kata Alvino mengejutkan Satya.
Mangkuk Alvino sudah terlihat bersih hanya menyisakan kuah nya saja.
"Hah?? " Tanya Satya bingung ia tak begitu mendengar nya tadi.
"Bang Sat gue mau tambah lagi" kesal Alvino.
"Njir yang sopan dikit elah bilang baik baik kayak 'bang Satya adek mau lagi' gitu kek" kata Satya.
"Najis bang mana gue mau lagi! " kata Alvino lagi.
"Lo mau liat abang lo ini di gantung gege lo itu" tanya Satya kesal enak saja sudah di beri satu mangkuk eh mau nambah yang ada nanti pulang pulang ia tinggal nama!
"Boleh bagus kek nya" Balas Alvino.
"Bodo nggak boleh pokoknya kita jalan jalan lagi aja" Ajak Satya sambil menarik tangan Alvino untuk berdiri dari kursinya.
Selesai membayar satya masih setia menggandeng Alvino takut nyasar lalu pawang nya marah.
Mereka berjalan menyusuri koridor dengan pelan pelan Alvino menonton sekeliling tak jauh berbeda dari SMA nya memang tapi ini lebih besar.
####
"Bang sat gue mau itu!! " tunjuk Alvino menunjuk stand cilok di sekolah itu.
"Ya Rabb itu pantesan perut lo buncit Al heran gue" Kata satya padahal baru setengah jam mereka eh salah tepatnya Alvino memakan mie ayam dan sekarang mau cilok.
Mana lagi anak kelinci itu kalau makan cilok nggak cukup seribu lagi bangkrut sudah dirinya nanti.
'RIP dompet ganteng gue' batin satya nelangsa sambil menepuk dompet di saku nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...