Selamat Membaca
Alvino berjalan mengendap endap menuju lantai bawah ia berjalan lewat tangga tentu saja. Takut kakak kakaknya terbangun jika ia turun dengan lift. Bersyukur lah ia memasang alarm dan bisa bangun sebelum yang lainnya bangun. Ia berjalan turun menuju dapur utama. Dapat ia lihat banyak maid yang sudah mulai bekerja."Untung kakak buncit belum bangun"Gumamnya pelan.
Ia bersenandung ringan sambil tersenyum ke beberapa maid dan penjaga yang menyapa nya.
" Tuan kecil ada apa ke dapur?? apa anda ingin sesuatu?? "Tanya salah seorang maid yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kavendra.
Alvino menggumam pelan. " Eung Alvino mau masak buat gege Kak"Jawab nya singkat.
Memang alasan Alvino ingin bangun pagi karena ia ingin membuatkan gege nya bekal. Walaupun ia tak pernah di ijinkan oleh gege nya memasuki area dapur karena takut ia ceroboh dan terluka. Namun kali ini saja ia ingin mencoba memasakan sesuatu untuk gege nya. Siapa tau setelah ini gege nya akan memaafkan nya kan??
"Masak?? "
Maid yang masih muda itu mengernyit heran. Pasalnya ini kali pertama nya bungsu Kavendra itu memasuki area dapur. Padahal kan bungsu menggemaskan Kavendra tersebut tak di perbolehkan memasuki area dapur oleh tuan muda Rafka nya. Alasan nya takut jika kesayangan tuan nya itu terluka.
"Iya kak masakin gege bekal Alvino mau masak ungg.... " Alvino berpikir sebentar "Masak nasi goreng kak!! "
"Tapi tuan anda tak di perbolehkan memasuki area dapur" Tolak maid itu takut.
Alvino mengerucut kan bibirnya kesal. "Ihh boleh kok gege nggak larang adek, boleh kak nanti biar Alvino aja yang masak kakaknya yang kasih tau bumbunya aja" Bujuk nya.
Maid itu tampak berpikir sebentar. Takut jika ia berakhir di hukum jika membiarkan tuan kecilnya ada di dapur. Apalagi mengingat begitu protektif nya keluarga Kavendra dengan bungsu menggemaskan ini.
"Tapi tuan kecil.... " Maid itu tampak ragu.
"Ihh boleh ya kak sekali ini aja abis ini Alvino janji nggak ngerusuh lagi di sini" Mohon Alvino.
"Yaudah iya tapi anda hati hati ya tuan kecil"
Alvino melompat kecil "Yeyy ajarin ya kak tapi biarin Alvino yang masak semua sendiri"
Maid itu mengangguk menahan senyum melihat kelakuan menggemaskan alvino yang masih saja seperti anak kecil padahal sudah memasuki SMA.Ingin sekedar mengusap pipi gembil itu namun ia masih sayang nyawa.
"Oke kak.... emm nama kakak siapa?? Alvino nggak tau abang sih kebanyakan nyari maid" Alvino merengut kesal.
Maid se usia Sagara itu tersenyum lembut. "Nama saya Fay tuan kecil"
"Oke kak Fay ayok mulai keburu gege bangun"
Fay mengangguk lalu segera menyiapkan beberapa bahan untuk membuat nasi goreng. Sederhana namun tetap saja sulit bagi yang belum pernah memasaknya. Alvino sendiri segera memakai celemek yang tergantung di sudut dapur.
Tangan nya meraih bawang merah dan memotong motong nya pelan pelan sesuai intruksi Fay. Terlalu besar namun tak apa.Alvino meringis pelan saat tangan nya tak sengaja tangan nya tergores pisau. Tak dalam namun cukup membuat nya berdarah.
"Ishh sakit.... " Gumam Alvino. Ia menatap nanar tangan kirinya yang masih mengeluarkan cairan amis.
Fay yang melihatnya panik ia segera meraih jari Alvino menarik nya ke wastafel untuk di bersihkan. Kemudian meraih plester kecil bergambar dinosaurus di kotak obat. Ini yang ia takutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...