Selamat Membaca
Hari ini harusnya jadi hari pertama hukuman untuk Alvino,tapi nyatanya hal tersebut harus gagal karena anak bandel itu malah demam pagi ini.
Rafka yang niatnya ingin membangunkan adik kesayangan nya itu di buat panik,karena anak itu malah mengigau memanggil orang tua mereka.
"Ma~Alvino mau mama~" Kata Alvino lirih.Tubuh kecil itu kini terbungkus dengan selimut tebal. Kedinginan katanya padahal AC di kamarnya sudah di matikan.
Rafka menghela nafas ia paling tak bisa melihat adik nya itu terbaring lemah seperti ini. Padahal biasanya adik nya itu sudah membuat ulah.
"Adek ke rumah sakit ya" Bujuk Rafka lembut. Sejak tadi Alvino rewel tak ingin ke rumah sakit ingin di rumah saja katanya.
"Hikss... gege.... " Alvino terisak pelan.Tangan besarnya segera mengusap peluh di kening adik nya.
Kebiasaan Alvino jika rewel pasti tidak ingin di tinggal mau nya di tunggu terus.Rafka menyesal sungguh tak seharusnya ia membentak adiknya kemarin. Alvino itu sensitif tak bisa di bentak.Apalagi ia yang terdekat dengan Alvino.
Ia terlalu emosi sebenarnya sampai lepas kendali ia yang lelah lalu tiba tiba abangnya memberitahu bungsu mereka kabur. Alvino sering begini tiap dia bentak anak itu biasanya langsung drop.
"Raf udah mau makan?? " Tanya Dafka yang baru masuk kamar adik kecil nya. Ia harus ijin dulu tadi.
Rafka menggeleng pelan tangannya tak berhenti mengusap surai adiknya yang maaih saja rewel"Belom kak"
Dafka yang mendengarnya mendekat ikut mendudukan tubuhnya di samping Rafka. "Heh bocah katanya mau manjat pohon di belakang lo" Kekeh Dafka.
Di belakang mansion mereka memang ada beberapa pohon mangga dan buah lainya dan anak kelinci itu suka sekali memanjat disana tentunya saat tak ada Rafka. Cita cita mau melanjutkan pekerjaan Tarzan mungkin.
"Kak"Ucap Rafka tajam. Enak saja adiknya disuruh manjat manjat bagaimana kalau terjatuh atau ada hewan berbahaya.
Dafka mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya sambil tersenyum " Peace"
"Ge.... Hikss... " Alvino kembali terisak pelan.
"Eh cup... cup kenapa sayang" Kata Rafka panik takut terjadi apa apa.
"Mau makan hikss... adek laper... " Suara anak itu bahkan begitu parau di telinga mereka.
Mendengar itu Rafka mengambil bubur di nakas samping tempat tidur adiknya"Ayok Aa... "Tangan Rafka menyodorkan sesendok bubur itu ke hadapan alvino.
Tapi anak bandel itu malah menggeleng tanda menolak"Enggak... hikss adek mau.. mie ayam... "Ucap Alvino.
" Enggak ada mie ayam kamu kan lagi sakit adek"Tegas Rafka.
"Hooh tuh Cil nanti aja pas lo sembuh gue ajak makan mie" Sambar Dafka polos tak menghiraukan sepasang mata yang menatap tajam dirinya.
"Bodo" Umpat Rafka kesal.
Alvino yang pada dasarnya sedang rewel langsung terisak"Hikss... gege marah.. hikss... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...