34.Alasan

4K 512 189
                                    

Selamat Membaca


Dafka mengangkat ponselnya saat dirasa ponsel nya terus berdering. Ia kesal mengganggu saja acara kencan nya.

"Oy siapa lo?? " Tanya Dafka malas.

"....... "

"Hah napa nomer lo ganti dah raf?? cukup gue aja ganti ganti cewek lo jangan" Kata dafka mengabaikan salah satu pacarnya yang di depannya.

"...... "

"Alvino?? bukannya lo yang jemput gimana sih?? "

"...... "

"Bego yaudah gue coba cari"

"......."

"Oke adek ku sayang tapi pelit"

Dafka menutup ponselnya lalu tersenyum ke wanita di depan nya. Tangannya mengusap punggung tangan wanita itu.

"Sayang ku,istri ku,wanitaku,kakanda mau ijin mencari adik setan tercinta ku dulu ya" ijin Dafka.

Wanita itu mendengus "Terus aku gimana dong"

"Pulang naik angkot aja ya aku duluan istri ke lima ku" Kata Dafka santai dan langsung melenggang meninggalkan area cafe itu.

◾◾◾◾

Rafka membanting ponsel nya ke jok samping nya dengan kesal. Kenapa tak ada yang tau di mana adiknya. Ia sangat panik saat ini adik nya hilang entah kemana.

"Sialan!! " Teriaknya kesal. Tangannya mengepal memukul stir mobilnya melampiaskan emosinya.
"Adek, kamu dimana sayang" Gumam Rafka cemas.

Rafka menyesal jika tau begini ia tak akan mau mengantar Deva tadi. Andai saja ia bisa mengulang waktu ia tak mungkin kehilangan adiknya seperti sekarang.

Flashback On

Rafka membawa tungkai kaki nya berjalan lebih cepat menyusuri koridor sekolah nya. Ia tak ingin kelinci nya menunggunya.Alvino itu sering rewel jika lapar atau lelah.

Tapi langkah nya harus terhenti saat melihat beberapa orang tampak mengerumuni orang yang familiar baginya di depan perpustakaan .Ia ingin tak peduli tapi ia terpaksa mendekat saat seorang dari mereka memanggilnya.

Dan benar dugaan nya orang itu Deva. Ia tampak meringis memegang perut bagian bawahnya.

"Kak Rafka bisa minta tolong bawa deva ke rumah sakit nggak?? " Tanya seorang siswa dengan takut takut.

Rafka berdecak "Nggak gue buru buru" Kata nya datar.

"Ta-tapi kak... kasian deva kak" Timpal salah satu siswa lainnya.

"Gue buru buru bawa ke uks aja ada dokter disana" Singkat Rafka yang ingin beranjak dari tempat itu.

Masa bodoh dengan pandangan orang orang, kesayangan nya lebih penting sekarang.

"Dokternya udah pulang kak" Kata seorang siswa.

"Kak.... akh... please kak.... " Mohon Deva dengan sesekali meringis kesakitan.

"Yang lain bisa kan"

"Kak tolongin dong please kak " Bujuk seorang siswa.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang