44.Kemarahan Daniel

4.8K 624 272
                                    

Selamat Membaca


Bugg...


"Brengsek!! " Teriak nya penuh amarah.

Daniel memukul setir mobilnya dengan brutal berulang kali. Bahkan melajukan mobilnya di atas rata rata total tak peduli dengan beberapa klakson dari kendaraan lain yang merasa terganggu.

Namun Daniel tak peduli pikirannya sedang berkecamuk. Apa benar ia di bodohi selama ini?? Apa benar ia di khianati oleh orang yang begitu berarti baginya??

Flashback On

Cklek

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok yang tampak menyimpan amarah. Dengan tubuh nya yang di penuhi tepung maupun telur dan tomat.

"Kak Daniel" Kata sosok itu sembari berjalan mendekat ke arah Daniel yang menatap nya tenang.

"Ngapain sampah kayak lo kesini belum puas lo di bully mereka?? -Deva" Tanya Daniel menatap dingin Deva berasa di depannya.

Dino dan Vero yang sejak tadi mendegar memilih diam. Tak ingin ikut campur sebelum Daniel yang memintanya.

"Seenggaknya gue nggak licik kayak bocah yang lo lindungin kak" Cibir Deva sambil tersenyum sinis.

Daniel mengernyit heran. Tak paham maksud ucapan Deva. Ia lalu berdiri menghampiri Deva yang menatap tajam dirinya.

"Apa maksud lo" Tanya Daniel heran.

"Alvino Kavendra Clarence apa kakak sadar dia nggak lebih dari bocah licik"

Bugg...

Satu pukulan kencang mendarat di pipi kiri Deva. Daniel yang melakukan nya dengan sorot mata tajam. Namun Deva malah tersenyum dan mengusap pipinya yang terasa nyeri.

"Buat apa kakak lindungin bocah licik kayak dia yang bahkan dia adik dari musuh kakak sendiri?? "

Daniel tersentak tak percaya dengan ucapan yang di lontarkan Deva. Kenapa ia baru sadar jika nama belakang Alvino sama dengan milik Rafka??

Ia memundurkan langkahnya. Deva yang melihat nya hanya tersenyum puas. Rencana terakhir nya berhasil. Walau pada akhirnya ia tak bisa menggantikan posisi bocah itu ia bisa membuat bocah itu hancur.

Katakan ia memang jahat namun inilah kehidupan siapa yang mampu menjatuhkan ia lah yang sanggup bertahan.

"Kakak baru tau kan?? Bocah menjijikkan itu bahkan hanya seorang bermuka dua yang mungkin hanya ingin menghancurkan kakak" Kata Deva.

Melihat Daniel yang terdiam membuat Deva semakin menyunggingkan senyum nya. Tak salah memang ia beberapa kali memergoki kedekatan Alvino dan Daniel.Bahkan mengikuti keduanya.

Bugg...

Kembali satu pukulan mendarat di pipi kanan Deva membuat Deva sedikit terhuyung kebelakang.Deva yang mengusap pipi nya kasar matanya memerah penuh amarah.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang