Selamat Membaca
"Bocah ngapain disini?? "Tanya seseorang yang baru datang dengan suara beratnya.
Alvino menoleh ke belakang dan ia melihat seorang pemuda seusia gege nya mungkin dengan beberapa teman nya di belakang nya.
Pemuda itu bukan seperti murid baik baik karena seragam nya berantakan rambut yang di cat coklat dengan 2 kancing atas seragam nya di biarkan terbuka.
Alvino sudah gugup setengah mati apalagi dengan di tatap seperti itu.Tanganya sibuk memilih ujung baju nya.
"Gue tanya budeg lo" Sentak pemuda itu kesal meraa diabaikan.
"Alvino lagi main tadi terus nyasar" kata alvino lirih.
Pemuda itu mendekati alvino yang gugup"Ini bukan tempat bermain buat anak TK kayak lo".
"Gue bukan anak TK!! " kesal alvino ia kesal sungguh di panggil anak TK enak saja. Tingginya memang jauh dari kakak kakak nya tapi bukan berarti di anak TK kan.
"Cari perkara tuh bocah" sinis teman pemua itu. pemuda itu terkekeh sinis.
"Berapa nyawa lo berani banget" Kata pemuda itu.
"Udah kasih pelajaran aja Niel" Kompor satu teman nya lagi.
Pemuda yang di panggil Daniel itu hanya diam menatap Alvino yang terlihat menantangnya.Jarak mereka bahkan sudah dekat.
"Ih kakak apaan deket deket bukan muhrim kak" Kata alvino ngawur.
bodo banget sih Al gimana kalo kakak itu banting kamu terus kamu dipanggang hidup hidup giman coba masa Al harus nyusul Alfa sih ' Rutuk alvino pada dirinya sendiri.
"Hah??? "Daniel tergelak anak ini polos atau bego sih.
Ctakk
Refleks tangan nya menyentil pelan dahi alvino entah kenapa melihat mata bulat alvino membuatnya tenang.
"Gila" Satu kata lolos dari bibir Daniel lalu berjalan melewati Alvino menuju sofa lusuh itu dan mendudukkan dirinya disana.
Kedua teman pemuda itu terbengong mereka kira akan ada adegan baku hantam di depan mereka.
"Lo ngapain masih berdiri disitu mau jadi paskibraka?? Sini duduk" Tukas Daniel pada Alvino yang masih terdiam di posisinya.
Alvin menurut lalu mendudukkan dirinya di samping Daniel yang sedang bermain handphonenya.
"Lo dua juga ngapain disitu mau gue bikin patung selamat datang" Kata Daniel sinis.
Dua orang itu langsung ikut mendudukan dirinya di sofa seberang Alvino dan Daniel.Walaupun heran dengan perubahan sikap Daniel.
######
Ditempat lain satya terlihat kalang kabut mengetahui bocah liar kesayangan sahabatnya itu hilang. Gila bisa di penggal dia nanti.
kaki nya berjalan menyusuri taman yang luas itu bisa bisanya ia tertidur sudah tau bocah itu liar tak tertolong.
"Cil!! Bocil!! " Teriaknya Panik mana pawang nya sebentar lagi datang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Teen FictionNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...