58.Hampir

3K 520 316
                                    

Selamat Membaca


Alvino mengetuk ngetuk ponselnya dengan malas. Ia kini sedang duduk di bangku koridor utama di lantai satu menunggu gege nya. Kata gege nya tadi dia ada tambahan kelas sebentar jadi ia di suruh menunggu dulu. Padahal ia kan sudah lelah ingin segera tidur siang.

"Ihh tau gini mending sekolah di tempat lama" Alvino mengerucutkan bibir nya kesal.

Ia menengok ke kanan dan ke kiri namun nihil belum ada tanda tanda gege nya turun. Kondisi sekolah baru nya ini juga tak seramai tadi karena rata rata siswa sudah pulang.

"Dasar nggak gege nggak kak Dafka nggak abang semua sama aja ngeselin"

Alvino menghembuskan nafasnya kasar. Memejamkan netranya sejenak ini juga sudah lebih dari setengah jam.

"Prince" Sapa seseorang lembut.

Alvino membuka matanya dan berapa terkejut nya ia saat menemukan atensi kakak galak nya disini. Daniel tampak kacau dengan seragam yang tak lagi rapi.Tas nya tersampir di bahu kanan nya.

"Kakak galak"

Daniel mendudukan dirinya di samping adiknya mengusak lembut surai gelap adik nya. Ia benar benar rindu sampai rasanya sesak sekali apalagi mengingat adiknya tampak tak mengenal nya tadi.

"Kakak kenapa disini?? " Tanya Alvino heran. Ia takut tiba tiba gege nya turun dan melihat keduanya.

"Kakak kangen prince kamu nggak kangen hmm?? "

Alvino menggigit bibirnya "Rindu tapi takut gege tau kak,tolong jangan disini"

Daniel menghela nafas kasar. Lagi lagi Rafka padahal apa salahnya membiarkan Alvino bebas berteman.

"Tapi prince.... "

"Please kak prince janji kita bakal main lagi ta-tapi jangan di sekolah" Ucap Alvino sambil menatap Daniel penuh permohonan.

Daniel menatap sendu adik kesayangan nya"Janji??"

"Iya kak" Alvino tersenyum lembut menampilkan gigi kelinci nya yang terlihat begitu menggemaskan dimata Daniel.

Daniel berdiri menatap Alvino lembut tangannya mengusap lembut pipi gembul kesukaannya. Padahal ia ingin sekali mengajak kesayangan nya ini ke suatu tempat. Namun mungkin ia harus menunda nya terlebih dahulu mengingat situasi yang tak lagi memungkinkan.

Kenapa juga Alvino itu adik dari musuh nya yang bodoh itu. Alvino itu sangat berbeda dengan Rafka,sangat berbeda jauh. Andai saja Rafka bukan lah kakak dari Alvino. Pasti ia lebih mudah mengajak adiknya bermain.

"Udah sana ihh" Usir Alvino ketakutan.

"Ck iya prince"

Daniel menurut ia berjalan meninggalkan adiknya yang tampak menunduk menatap ujung sepatunya sendiri. Alvino tak bisa bohong jika ia begitu merindukan semua tentang kakaknya yang tadi. Daniel itu selalu menuruti apapun keinginannya. Tak pernah melarang seperti gege nya.

Pukk.....

Satu tepukan lembut mendarat di bahu Alvino. Sontak Alvino mendongak dan menemukan gege nya yang tampak menatapnya dengan raut yang begitu sulit di artikan. Alvino gugup apa gege nya tau ada Daniel tadi.??

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang