29.Persaingan

4.4K 514 139
                                    

Selamat Membaca


Puk...

Satu tepukan ringan mendarat di bahu nya dan tepat saat ia menoleh ia menemukan wajah kakaknya yang tampak tersenyum.

"Kenapa?? lo kira Rafka?? " Terdengar suara Dafka sedikit mengejek. Alvino yang tidak terima langsung menginjak kaki Dafka membuat Dafka meringis sakit.

Alvino sendiri tidak peduli memilih berjalan dan duduk di ranjang nya.Dafka ikut duduk di samping nya.

"Kenapa?? " Tanya dafka lembut tangannya menarik tubuh kecil adiknya agar bersandar pada tubuh nya.

Alvino menurut memilih menyandarkan tubuhnya ke kakaknya. Tangan Dafka tak tinggal diam tangan kanannya bergerak pelan mengusap rambut adiknya.

"Kak" Panggil Alvino lirih.

"Kenapa dek?? " Tanya Dafka lembut. Ia paham adiknya sedang sedih jadi sebisa mungkin ia harus menempatkan dirinya sebagai kakak yang baik.

"Bang Sagara anggep aku adek nggak ya kak?? " Tanya Alvino.

Dafka memejamkan mata nya sejenak ia bodoh jika ia tak tau masalah adiknya. Bahkan ia tau sebenarnya Alvino mendengar seluruh adu mulut bang Sagara dan Rafka tadi. Anak itu tak tidur ia tau itu.

"Ya anggep dong masa dia anggep kamu kakek nya" Canda Dafka.

Alvino mendengus kesal"Serius ahh kak"Kesalnya.

"Ih masa minta di seriusin kakak sih dek adek masih normal kan?? "

"Goblok" Cetus alvino kesal.

Tawa Dafka terdengar nyaring membuat Alvino kesal setengah mati. Ia kan sedang serius!

"Eh ampun dek... oyy!! " Teriak Dafka panik saat kedua tangan adiknya kini sibuk menjambak rambutnya.

Bisa botak dia nanti!!

"Salah kakak!! kesel ihhh!! " Geram Alvino yang malah terlihat menggemaskan di mata Dafka.

Grebb...

Dafka berhasil menangkap kedua tangan adiknya lalu menahanya. Setelah dirasa alvino menurut ia melepaskan pegangannya lalu menatap adiknya lembut.

Tangannya menangkup pipi gembul adiknya"Adek dengerin kakak ya"Pinta dafka lembut. Alvino menangguk malas masih kesal sebenarnya.

"Kakak mohon jangan mikirin macem macem, satu yang perlu kamu tau.... Kita bertiga sayang banget sama kamu dek paham kan?? "Lanjut Dafka.

Alvino diam mencerna kalimat kakaknya mata bulat nya bahkan berkaca kaca" Kak... "

Grebb...

Dalam satu gerakan Alvino langsung memeluk tubuh kakaknya. Dafka yang di perlakukan seperti itu tersenyum lembut lalu ikut membalas pelukan adiknya tak kalah erat.

"Kak bobok bareng yuk" Kata Alvino pelan.

Dafka terdiam"Tumben?? "Tanya dafka heran biasanya saja saat ia ingin mengajak Alvino tidur bareng alvino pasti menolak. Takut ketularan tak waras katanya durhaka memang.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang