42.Pembalasan Alvino

4.4K 545 219
                                    

Selamat Membaca



BYURR...

"ADEK!! " Teriak Rafka spontan saat melihat adiknya di guyur dengan jus milik Deva. Ia mempercepat langkah kaki nya menuju adiknya yang tampak diam saja.

"Adek adek nggak papa kan mana yang sakit bilang gege sayang" Ujar Rafka penuh kekhawatiran.

Alvino yang di tanya menunduk sambil meremat ujung sweeter miliknya. Netra nya sudah berkaca kaca dengan basah di sebagian sweeter nya.

"Hikss....Dingin ge" Lirih alvino pelan dengan sesenggukan. Ia tak bohong rasanya memang dingin di tambah AC cafe ini yang semakin memperburuk kondisi tubuhnya.

Dengan segera Rafka melepas jaket hitamnya memakaikan nya ke tubuh kecil adiknya. Tangannya menarik tisu di meja untuk mengelap baju Alvino yang begitu lembab.

"Sttt adek udah ya jangan nangis nanti sesak nafas kamu"Bujuk Rafka tak berhenti mengusap baju Alvino.

Bibir Alvino bergetar pelan tanda kedinginan" Hikss Di.. dingin ge hikss to... tolong... hikss "

"Adek ssstt sayang jangan nangis ya" Bujuk Rafka lembut lalu segera memeluk tubuh mungil adiknya mencoba menghangatkan tubuh adik nya.

Deva sendiri memilih diam sambil mengigit bibir bawahnya. Ia sadar ia masuk ke jebakan bocah itu.
"Bocah sialan" Batin nya geram.

Alvino diam diam melirik Deva yang tampak gugup di depan nya. Seringai penuh kemenangan ia tunjukan.

"Hikss.... dingin.... "

"Kak gue... "

PLAKKK.....

Satu tamparan kencang langsung mendarat dengan mulus saat deva mencoba membuka suaranya. Rafka murka tentu saja,adik yang selama ini ia jaga dengan baik di sakiti begitu saja. Bahkan ia sendiri tak pernah menyakiti adik manis nya itu.

"TUTUP MULUT LO SIALAN!! " Teriak rafka penuh amarah.

Deva yang mendengar nya menunduk takut tak menyangka juga kemarahan rafka sebegini mengerikan nya.


"Gue nggak salah kak!! " Teriak Deva kesal.

Rafka mendecih padahal sudah jelas Deva yang salah karena adik nya bahkan hanya diam saja tadi dan masih saja ia mengelak. Ia tak suka dibohongi.

"Caca kesini"Titah Rafka datar. Ia yakin perempuan itu mengetahui semuanya karena caca berada di meja resepsionis sejak ia pergi keluar tadi.

Caca mendekat ke meja Rafka" Kenapa kak?? "Tanya nya sopan.

" Apa yang sebenernya terjadi "Tanya Rafka dingin.

" Tadi saya melihat Alvino menawari teman anda roti miliknya namun teman anda malah membentak Alvino  setelah itu Alvino seperti ingin meminta jus milik teman anda namun sepertinya teman anda terganggu dan malah menyiram adik anda kak"Jelas nya. Netra nya menatap Alvino dengan senyum tipis di bibirnya.

Setelah mendengar nya Rafka mengangguk menyuruh Caca pergi dan kemudian ia menatap tajam Deva. Rahang nya mengeras dengan tangan yang mengepal berusaha menahan amarah nya agar tak meledak begitu saja.

Sweet Story (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang