Selamat Membaca
Alvino meremat seragam nya sembari terus menundukkan kepala nya. Ia tak berani menatap netra tajam abang nya. Suasana mobil bahkan sangat mencekam tak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun. Bastian yang menyetir pun tak mampu sekedar mencairkan suasana.
"Siapa yang mengajari mu? " Tanya Sagara tajam. Rahang nya mengeras dengan tangan yang mengepal kuat.
"E_enggak" Cicit Alvino ketakutan.
Ia paham betul bagaimana keras nya abang nya bahkan kemarahan gege nya tak sebanding jika dengan abang nya. Apalagi mengingat temperamen abang nya yang sering sekali tak terkontrol. Ia tak yakin ia akan baik baik saja setelah ini.
"JAWAB ALVINO!!! " Bentak Sagara langsung mendongakkan kepala Alvino paksa.
Alvino meringis merasakan cengeraman abang nya di rahangnya. "Sa_sakit"
"ABANG NGGA PEDULI ALVINO KAMU SALAH JADI KAMU HARUS DI HUKUM!! " Bentak Sagara kencang.
Bastian menatap lewat spion mobil. "Tuan maaf seba.... "
"SAYA TIDAK MENYURUH MU BICARA BASTIAN!! " Potong Sagara keras.
Bastian menunduk patuh,kembali sibuk fokus ke jalan. Jika begini ia tak bisa membantu tuan kecilnya. Ia hanya takut terjadi sesuatu yang buruk pada bocah nakal itu. Ia paham benar tuan besar nya ini tak akan main main saat sudah marah seperti ini.
"Sudah jadi pembohong, pembangkang sekarang pembuat onar apa mau mu Alvino!! Apa perlu abang mengurung mu di mansion Alvino!! " Sagara mencengkeram kuat rahang Alvino yang sudah berkaca kaca.
"Bukan bang engga gitu... " Alvino menjeda suaranya sulit keluar"Tadi... adek nggak sengaja liat aja"
Sagara terkekeh terdengar menyeramkan "Sekali pembohong tetep pembohong, benar Alvino??"
Alvino menggeleng brutal tubuh nya bergetar kuat efek ketakutan. "Ja... Jangan"
"Tunggu hukuman mu Alvino" Sagara melepas cengkraman nya dengan kasar.
🍭
🍭
Alvino berjalan tergesa mengikuti tarikan Sagara. Sesekali ia hampir jatuh namun abang nya seolah tak peduli dan terus menyeretnya menuju ruang kerja abang nya. Ia memberontak mencoba melepaskan diri dari abang nya. Tapi ia lupa tenaga nya bahkan tak seberapa dengan milik abang nya.Tubuhnya tak berhenti bergetar sejak tadi.
"Abang....lepas.... hikss... " Isakan terdengar begitu memilukan.
"DIAM SIALAN!! " Sagara mempercepat langkahnya menuju ruang kerja nya.
Cklek...
BRAK...
Sagara membanting kasar pintu ruangan nya dengan kasar. Padahal tadi niat nya ingin ke rumah sebentar untuk menengok Alvino yang kata Dafka sakit namun ia malah melihat adik bungsunya di pinggir jalan melihat perkelahian tak berguna seperti itu. Ia marah tentu saja ia tak penah mengajarkan adik adik untuk berkelahi.
"Mau mu apa Alvino!! "
Brukk...
Dengan sangat kasar Sagara mendorong begitu saja tubuh Alvino sampai terjatuh ke lantai yang dingin. Kepala nya terantuk ujung meja di belakang nya terasa perih membuat nya memngusap pelan.Tatapan abang nya masih sama penuh amarah. Ia menatap tajam Alvino yang menangis tertahan akibat ulahnya.
Ia berjongkok "Jadi hukuman apa yang bagus untuk anak bebal seperti mu Alvino?? "
Alvino terisak ia tak berani menatap abang nya. Bibir nya ia gigit kencang untuk menyalurkan rasa takutnya.Ia hanya menggeleng takut. Ia sudah pasrah kali ini tak ada yang akan menolong nya kan??
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story (End)
Fiksi RemajaNamanya Alvino anak bandel dengan segala kenakalannya dalam menghadapi ketiga kakak nya yang sifatnya saling bertolak belakang. Sagara si tempramen dan keras kepala. Dafka si tenang dan super jahil pada adiknya. Rafka si posesif dan penyayang. I...