PART 141

4 3 0
                                    

Flashback On

Beberapa tahun yang lalu,keluarga Putraisa sangatlah dipenuhi kehangatan meskipun Raisa tak mau mengakui orang tuanya. Putra adalah suami Raisa. Sementara Raisa adalah anak kandung Pak Yogi serta Bi Yeyen dan mereka berdua mempunyai anak yang sangat pintar yang bernama Rangga. Dulu Rangga anak kesayangan mereka,tetapi Rangga tidak memilik seorang kakek ataupun nenek dari Raisa,ia malu dengan keadaan orang tuanya karena faktor kemiskinan. Rangga percaya dengan apa yang disampaikan Raisa mengenai kedua orang tua Raisa, Raisa pernah berbicara pada Rangga bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal.

Tak lama dari dewasanya sosok Rangga. Kedua orang tuanya pun mulai aktif dalam pertengkaran karena faktor keuangan yang sangat menipis karena perusahaan Putra mengalami kebangkrutan yang sangat luar biasa. Raisa tak tahan dengan kemiskinan karena sudah sejak lahir ia hidup dengan uang yang pas-pasan dan kadang serba kekurangan. Saat itu,Raisa benar-benar bertengkar hebat sampai ingin keluar rumah. Raisa membawa beberapa barang-barang miliknya dan juga milik Rangga karena ia ingin keluar serta pergi dari rumah Putra bersama Rangga. Sudah jelas Putra melarangnya tapi tetap saja Raisa tak memperdulikannya.

"Nggak kamu nggak boleh pergi dari sini." ucap Putra sambil mengikuti langkah Raisa kedalam kamar.

Raisa tetap saja mengabaikan ucapan Putra. Ia bergegas membereskan beberapa perlengkapan dan peralatan yang akan dibawanya pergi bersama Rangga. Raisa mengeluarkan satu koper yang cukup besar dari atas almarinya dan segera memasukkan baju-baju didalam kopernya.

"Raisa... kamu nggak boleh pergi. Denger nggak sih apa kata aku!" tegas Putra.

"Apa sih mas?Aku udah muak sama kamu,aku mau pergi dari rumah ini sekarang juga sama Rangga.Aku juga nggak sudi tinggal bareng sama kamu lagi.Aku udah capek hidup miskin mas." jelas Raisa sambil memasukkan bajunya ke dalam koper.

"Oh... jadi selama ini kamu hanya ngincar harta aku doang hah?Cuma mau bebas dari kemiskinan?" tanya Putra dengan sedikit teriak.

Raisa menghentikan aktivitas memasukkan bajunya lalu ia memandang wajah Putra dengan lirikan mata yang sinis.

"Iya.Aku hanya hidup dengan uang tanpa uang,aku nggak bisa hidup.Jadi mulai sekarang urusi saja urusanmu dan biarkan aku sama Rangga pergi dari rumah ini." jawab Raisa sambil menutup kopernya lalu berjalan menggeret koper serta membawa tas yang berisi ponsel juga uang miliknya.

"Oh iya,jangan cari aku lagi." lanjut Raisa kemudian bergegas menjauh dari Putra.

Putra tak trima ditinggal Raisa. Karena kondisinya saat ini,ia sudah tak punya siapa-siapa lagi. Yang ia punya hanyalah Raisa juga Rangga. Putra mengejar Raisa dan mengikuti langkah Raisa kemana pun ia pergi. Raisa pergi dengan pesanan taxi online menuju ke sekolah Rangga. Raisa juga tak mengetahui bahwa Putra diam-diam mengikutinya dari belakang dengan taxi kosong yang baru saja lewat dijalan rumahnya itu. Sampai disekolah Rangga,Raisa turun dan membayar taxinya. Ia segera mencari keberadaan Rangga karena waktu itu jam pelajaran juga sudah selesai. Tak lama Rangga keluar dari sekolahnya,ia melihat bahwa Raisa diujung jalan depan gerbang sekolahnya.

"Mama..." teriak Rangga sambil melambaikan tangan.

Raisa yang melihat Rangga pun juga membalas lambaian tangan Rangga. Raisa diam ditempatnya sambil menunggu Rangga menghampirinya. Tak lama Rangga menghampiri Raisa dan langsung memeluknya.

"Mama..." ucap Rangga sambil memeluk tubuh Raisa.

Memang Rangga dulu adalah orang yang sangat manja. Meskipun fisiknya laki-laki tapi hatinya perempuan. Apapun yang ia minta selalu dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Tapi semenjak perusahaan Putra mengalami kebangkrutan,Rangga sudah tak terbiasa meminta permintaan yang sangat berat. Tetapi juga berbeda dengan sekarang, semenjak kedua orang tuanya sudah tidak ada Rangga sudah bisa mengembalikan hatinya menjadi seorang laki-laki seperti sosok laki-laki normal lainnya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang