Sesampainya di sekolah,Rasya turun dari mobil sedangkan Risma masih berada dimobil karena belum sampai ke sekolahnya. Sekolah Rasya memang lebih dekat ketimbang Risma.
"Hati-hati ya dek." ucap Rasya sambil melambaikan tangannya.
"Iya kak." jawab Risma.
Setelah itu,mobil yang dikendarai Risma pun melaju dengan perlahan sampai punggung mobilnya tidak dapat terlihat lagi.
Rasya dengan senyuman paginya segera masuk ke dalam sekolahnya. Saat sampai didepan kelasnya,Rasya melihat Gia sedang asyik duduk didepan kelas sambil memegang ponselnya dan tertawa dengan ponselnya."Woiii..." teriak Rasya sambil memegang pundak Gia.
"Eh... ngagetin aja lo." kesal Gia.
"Kenapa sih lo,lagi-lagi ketawa sendiri didepan ponsel?" tanya Rasya.
"Ih... kepo ya lo." jawab Gia.
"Tau nggak sih Sya,gue tadi dikasih bunga sama si Arka,bunganya besar,cantik lagi kek aku." ucapnya sambil tersenyum-senyum.
"Bunga apaan?Bunga dikuburan kali ya wangi haha." ledek Rasya diakhiri tawanya.
"Ah lo mah kagak ngerti orang lagi seneng." kesal Gia.
"Iya deh iya lo seneng.Trus bunganya mana?" tanya Rasya.
"Dirumah lah,dikamar gue bunganya." ucap Gia masih dengan senyumnya.
"Gue bangga punya pacar kek Arka.Seneng banget.Masih pacaran aja udah dibahagiain apalagi kalo udah nikah." lanjutnya sambil berkhayal-khayal.
"Yeuh... lo mah pagi-pagi udah berkhayal.Makan tuh khayalan lo haha." ledek Rasya sambil mendorong sedikit kepala Gia kemudian masuk ke dalam kelasnya.
"Eh... si Rasya mah emang iri aja sama kehidupan gue." ucap Gia.
"Lagi pula bener juga kok apa kata gue kalo sekarang aja dibahagiain udah lebih dari seorang istri,ah... gue pengen cepet-cepet nikah nih kalo gini caranya." lanjut Gia yang masih aktif dengan khayalannya.
Rasya yang sudah memasuki kelas pun langsung membuka ponselnya karena sedari tadi ia belum membukanya.
"Buka WhatsApp deh siapa tau ayah ngabarin." gumam Rasya.
Saat Rasya membuka handphone nya,Rasya mendapatkan beberapa notifikasi dari Rega.
"Dia lagi dia lagi." kesal Rasya.
Tak disangka Gia duduk disebelah Rasya sambil memperhatikannya.
"Kenapa lo?" tanya Gia.
"Ah nggak ada apa-apa." ucap Rasya dengan berbohong.
"Lo itu kan orangnya super duper ceria banget nih setiap ada masalah,entah itu masalah kecil lah masalah besar lah atau nggak ada masalah pun.Itu muka tetep ceria aja,tapi kenapa yang ini muka lo nya malah kek buntelan kerdus banget gitu sih haha." ledek Gia.
"Coba lihat handphone lo." lanjut Gia sambil mengambil alih ponsel Rasya.
"Eh... itu handphone gue Gia,kembaliin dong." kesal Rasya sambil mencoba mengambil lagi ponselnya.
"What???" teriak Gia.
Semua siswa-siswi yang berada didalam kelas langsung mengarahkan wajahnya ke arah Gia karena teriakan Gia yang sangat menggema.
"Eh... suara lo kek gempa kali Gi kalo lo teriak-teriak." bisik Rasya.
"Eh... maaf ya man teman,gue nggak sengaja hehe." ucap Gia pada semua teman di kelasnya sambil tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Rasya
Teen Fiction[cerita sudah lengkap dan tamat] Sebelum membaca jangan lupa follow akun author yaaa. Kalau bisa like dan coment juga yaaa biar author seneng lihatnya hehe... * Suatu hari hiduplah seorang cewek yang bernama Rasya Robert.Ia adalah cewek yang selalu...