Di depan UGD,Rasya sudah melihat bahwa ada Andi,Risma,Vinda,dan Cassandra yang berdiri di depan pintu ruang UGD sambil menangis. Rasya pun menghampiri Andi yang sedang memeluk Risma dan Rega membuntuti Rasya dari belakang. Saat Risma tau bahwa kakaknya sudah datang. Risma langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat.
"Kak Rasya hiks.Semua salah Risma kak." tangis Risma sambil memeluk Rasya.
"Kakak disini.Jangan nangis lagi ya.Bunda pasti nggak apa kok.Bunda cuma lagi istirahat sebentar didelem.Dan jangan nyalahin diri kamu dong dek." ucap Rasya yang memeluk Risma dan juga meneteskan air matanya.
"Tapi emang semua salah Risma hiks." ucap Risma.
"Nggak dek nggak noleh ngomong kayak gitu." ucap Rasya.
Rega yang melihat seorang adik kakak yang ada didepannya itu juga meneteskan sesekali air matanya karena mengingat kejadian meninggalnya ibunya dulu karena kecelakaan. Sementara Andi masih saja berdiri didepan pintu UGD sambil berharap dokter keluar dan mengatakan bahwa Airin istrinya baik-baik saja. Tetapi sampai saat ini dokter yang memeriksa Airin belum juga keluar dari ruangannya. Dan Cassandra yang pertama kali melihat sosok yang datang bersama Rasya tadi,ia sangat kagum dan suka kepada Rega,bahkan ia berharap jika suatu saat nanti bisa menjadi kekasihnya.
Rega dengan segera mengajak Rasya dan Risma untuk duduk dikursi dekat ruangan Airin dirawat. Akhirnya Rasya dan Risma duduk masih dengan pelukannya. Risma tak henti-hentinya menangis dan Rasya hanya bisa bersabar dan sesekali meneteskan air matanya juga.
"Sya,lo yang sabar dulu ya.Kita do'akan bunda lo baik-baik saja." ucap Rega sambil mengelus pundak Rasya.
"Iya kak amiin." jawab Rasya.
"Risma juga dong harus tetep kuat.Lihat kakak kamu tuh,dia aja kuat kok ya kan." ucap Rega yang berusaha menghibur Risma.
"Iya Kak Rega makasih kak." ucap Risma yang masih menangis pelan.
Kemudian Andi datang menghampiri Rasya dan Risma yang duduk dikursi itu. Andi pun juga ikut duduk dikursi bersama kedua anaknya dan juga Rega.
"Ayah... kenapa bunda bisa masuk rumah sakit yah?" tanya Rasya pelan sambil meneteskan air matanya.
Lalu Andi menceritakan kejadian itu.
Flashback On
Di dalam kamar Andi&Airin pukul 16:30
"Yah... bunda khawatir sama Risma,gimana kalau terjadi apa-apa?Dia kan masih kecil." ucap Airin yang sangat khawatir.
"Nggak ada masalah apa-apa bunda.Anak-anak kita itu kan anak-anak yang hebat.Jadi nggak akan ada yang terjadi pada mereka berdua." jawab Andi.
"Risma yah nggak angkat telfon bunda dari tadi.Di tolak terus padahal bunda udah menghubungin dia terus." resah Airin.
"Tapi kata Rasya tadi kerumah temennya kan bun.Nggak usah dikhawatirin bunda.Mending bunda makan aja sekarang,kan dari tadi bunda belum makan,nanti kalo bunda yang gimana-gimana Rasya sama Risma pasti yang sedih." jelas Andi.
"Nggak yah,bunda harus cariin Risma yah.Bunda kan nggak tau Risma udah makan,udah shollat,atau yang lain.Pokoknya bunda mau cari Risma sampai ketemu." ucap Airin sambil melangkahkan kakinya ke luar kamar dan langsung menuju ke luar rumah untuk menaiki taxi online yang dipesannya tadi.
"Bunda... jangan bunda..." teriak Andi tapi Airin masih saja aktif melangkahkan kakinya dan menghiraukan ucapan Andi.
Sebelum Airin melangkahkan kakinya ke luar rumah,Pak Yogi yang stay dipos satpam pun melihat Airin yang berjalan terburu-buru,ia pun langsung menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Rasya
Roman pour Adolescents[cerita sudah lengkap dan tamat] Sebelum membaca jangan lupa follow akun author yaaa. Kalau bisa like dan coment juga yaaa biar author seneng lihatnya hehe... * Suatu hari hiduplah seorang cewek yang bernama Rasya Robert.Ia adalah cewek yang selalu...