PART 21

16 12 0
                                    

Di perjalanan...
Rasya hanya diam saja karena ia masih kesal dengan perlakuan Rega kemarin saat sedang vidcall.

"Kak Rega anterin Risma sampek sekolah beneran nih?" tanya Risma yang memecah keheningan diantara mereka.

"Iya dong." jawab Rega sambil fokus menyetir mobilnya dan sesekali melihat ke arah Rasya.

"Oke kak,makasih."

Rega hanya menjawabnya dengan senyuman. Kemudian suasana mereka kembali hening karena tidak ada percakapan antara mereka. Rega ingin sekali membujuk Rasya agar tidak marah dengannya akan tetapi ia malu dengan adanya Risma.

"Nih orang ngapain sih lihat-lihat gue.Iya emang sih gue cantik tapi ya nggak usah lihat-lihat muluk kali." ucap Rasya dalam hatinya sambil melirik sini ke arah Rega.

"Hmmm,ntar aja deh gue kasih surprise dia." ucap Rega dalam hati sambil tersenyum.

Sesampainya disekolah Rasya,ia pun langsung turun tanpa berkata-kata dan tanpa mengucapkan terima kasih kepada Rega karena sudah mau mengantarkannya sampai sekolah.

"Kak Rasya nih gimana sih,udah dianterin tapi nggak ada syukur-syukurnya sama sekali." ucap Risma dengan kesal.

Rega yang mendengar ucapan Risma juga ingin rasanya tertawa,tapi ia hanya bisa menahannya.

"Risma... duduk depan aja sama Kak Rega." suruh Rega pada Risma yang masih mengintip langkah kakaknya dari jendela mobil Rega.

"Oh iya kak." jawab Risma.

Risma keluar dari mobil Rega untuk pindah duduk di samping Rega. Lalu mereka berdua pergi dari sekolah Rasya dan menuju ke sekolah Risma.
Sementara Rasya yang memasuki kelasnya,seperti biasa Gia langsung mewawancarainya.

"Pagi-pagi muka kok kusut banget haha." ledek Gia.

"Kesel gue.Masak tadi bokap gue pulang sama wanita janda anak satu.Trus sekarang bokap gue nyuruh dia tinggal bareng serumah lagi." kesal Rasya sambil meletakkan tasnya dan langsung duduk disebelah Gia.

"What???" teriak Gia.

Semua yang ada di dalam kelas pun langsung menoleh ke arah Rasya dan Gia karena teriakan Gia yang membangunkan kegiatan semua siswa-siswi dikelas mereka.

"Husssttt... apa-apaan sih lo main teriak-teriak aja.Tuh kan jadi dilihatin." bisik Rasya sambil menutup mulut Gia.

"Jangan teriak-teriak dong,gue lagi belajar nih." kesal seseorang yang ada di depan mereka.

Rasya melepas tangan yang tadinya untuk menutup mulut Gia karena teriakannya.

"Hehe iya maaf." ucap Gia sambil menampilkan gigi ratanya pada seseorang yang protes kepadanya itu.

Semuanya pun kembali dalam kegiatan mereka masing-masing. Rasya yang masih kesal hanya bisa diam dan Gia yang sangat penasaran dengan cerita Rasya pun sangat ingin tau tentang cerita Rasya selanjutnya.

"Ceritain lagi dong,gimana sih ceritanya kok bisa gitu?Bokap lo ngehamilin orang,apa gimana kok bisa jadi orang itu nginep dirumah lo Sya?Trus kenapa lo bolehin?Ntar kalo macem-macem gimana tuh orang?Trus dia masih jomblo apa udah nikah?Trus udah punya anak belom?Berapa anaknya?Cantik nggak orangnya?" tanya Gia yang sangat penasaran.

Gia bertanya sampai tidak bisa diam karena ia sangat-sangat penasaran akan cerita Rasya tadi dan Rasya hanya bisa mendengarkan pertanyaan Gia dengan berdiam diri tanpa membuka mulut dan berkata satu katapun.

"Rasya jawab dong?" rengek Gia.

"Rasyaaa..." rengeknya lagi.

Tak lama,guru yang akan memberi materi tambahan itu pun masuk ke dalam kelas. Sementara Gia yang begitu penasaran dengan cerita Rasya pun berdiam diri untuk sementara karena harus mengikuti pelajaran terlebih dahulu,Rasya pun juga begitu. Ia mengikuti materi tambahan itu dengan pikiran yang entah kemana dan tidak fokus dalam belajar.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang