PART 3

30 22 0
                                    

Sesampainya di restoran,Rasya dan Gia segera turun dari mobil milik Gia.

"Loh Gi,kita kenapa ke restoran dulu,ntar aja setelah kita dapet info tentang kampus dong Gi,bukannya makan dulu." ucap Rasya yang sedikit bingung.

"Iya Rasya,ntar aja itu gampang.Ayok Sya kita pesen makan dulu,gue dah laper nih." ucap Gia.

"Lo nih ya,makan mulu kerjaannya tapi tetep aja kurus haha." ledek Rasya diakhiri tawa kecilnya.

"Kayak yang ngomong gendutan aja,padahal kan gue sama lo masih berisi gue haha."

"Ya udah ya udah ayok cepetan masuk." ucap Rasya sambil memasuki restoran dan menggandeng tangan Gia.

"Eh... sabar dong haha..."

Kemudian mereka berdua masuk ke restoran yang bernama Restoran Kita.Restoran Kita ini adalah restoran istimewa untuk Rasya dan Gia.Menunya pun juga sangat-sangat perfect bagi mereka.Mereka juga menyebutnya base camp,kemudian Rasya yang menarik tangan Gia pun memilih tempat duduk kesukaannya yaitu didekat lampu besar istimewa yang ada hiasannya juga bisa digunakan untuk tempat berfoto-foto. Akan tetapi saat mereka menghampiri meja itu tiba-tiba Rasya ditabrak seorang laki-laki yang tidak ia ataupun Gia kenal.

"Aduh..." ucap Rasya sambil memegang lengannya yang baru saja tertabrak itu dan melepaskan tangan Gia yang baru ia tarik tadi.

"Wow... ganteng juga." ucap Gia dalam hati.

"Sorry." ucap singkat si laki-laki yang menabrak Rasya tadi,kemudian ia melanjutkan langkahnya.

"Dasar tuh orang siapa sih ngeselin banget." kesal Rasya.

"Jodoh lo kali haha." ledek Gia.

"Apaan sih lo,gak jelas banget,ayo cepetan katanya laper." ucap Rasya sambil menarik tangan Gia.

Kemudian menarik tangan Gia kembali dan melanjutkan langkahnya ke meja yang biasa mereka tempati.

"Disini aja kali ya Gi..." ucap Rasya dengan melepas tangan Gia.

"Ya iyalah Sya,kan ini base camp kita,biasanya juga kita disini kan." jawab Gia.

"Ya udah deh iya iya."

Merekapun segera duduk dikursi dekatnya.

"Mau makan apa minum apa dua-duanya lo Gi?" tanya Rasya.

"Gue mah dua-duanya yang jelas haha..." jawab Gia.

"Ya udah gue panggil mas nya dulu ya." ucap Rasya.

Rasya segera memanggil mas pelayan sambil mengangkat tangannya. Tapi tiba-tiba mulut Rasya ditutup dengan tangan Gia sampai tidak bisa teriak memanggil mas pelayan dengan jelas.

"Mampph....." teriak Rasya akan tetapi dicegah Gia.

"Sssttt... diam dulu kali Sya." ucap Gia lirih sambil menutup mulut Rasya dengan tangannya.

Lalu Rasya menepikan tangan Gia yang baru saja menutup mulutnya.

"Kenapa lagi si Gi?Bukannya lo laper,makanya gue panggil mas pelayannya biar ngelayanin lo." kesal Rasya.

"Tunggu sebentar dong Sya,jangan buru-buru.Santai aja lah dulu." jawab Gia dengan santai sambil mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam tasnya.

"Gia nih ngeselin deh,ada apa sih sama nih orang,kok nggak beres banget,trus kenapa nih sama jantung gue kok deg-deg an sih." ucap Rasya dalam hati sambil melihat wajah Gia yang senyum-senyum dengan ponselnya.

"Gi... sebenernya mau ngap..." ucap Rasya yang terpotong karena ada seseorang yang tiba-tiba datang mendekati mejanya.

Seseorang itu bernama Arka. Arka? Ya,Arka adalah pacar Gia. Mereka berpacaran sudah hampir 3 tahun. Arka sudah lulus SMA dan sekarang sedang berkuliah di Universitas Wijaya Husada dekat rumahnya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang