PART 96

5 2 0
                                    

Dari kepergian Dr. Delsa juga Cassandra,tibalah Risma yang masuk ke kamar Rasya tanpa menutup kembali pintu. Ia menghampiri Rasya dengan larinya.

"Kak Rasya..." ucap Risma sambil mendekati Rasya serta meneteskan air matanya.

"Eh,kenapa nangis nih hehe." tanya Rasya yang sedikit tertawa karena mencoba kuat saat ada Risma.

"Kak Rasya kenapa bisa kayak gini." tanya Risma balik.

"Dek,kakak kamu baik-baik aja." jawab Gia.

Risma masih saja menangis. Ia tak tega dengan keadaan kakaknya yang tiba-tiba menjadi pucat seperti itu. Risma masih saja duduk didekat kakaknya sambil meneteskan air matanya lalu menghapusnya. Kegiatannya masih saja seperti itu. Tak lama kemudian,Rega dan Arka datang langsung masuk ke kamar Rasya. Rega duduk didekat Rasya yang terbaring dengan wajah pucatnya.

"Rasya... kenapa bisa kayak gini?Apa yang Rangga lakuin sama kamu?" tanya Rega yang sangat khawatir dengan keadaan Rasya sambil memegang kedua tangan Rasya.

Rasya tak menjawab,ia merasa sangat lemas. Rasya memang orang yang jika sakit ia merasa sangat lemah tak berdaya dengan wajah pucatnya.

"Kak Rangga?Maksud Kak Rega gimana?" tanya Risma pada Rega.

"Tadi Kak Rasya pergi sama Rangga sama Kak Gia ke sekolah.Kak Rega yakin kalo semua ini ulah Rangga.Aku nggak akan tinggal diam." kesal Rega sambil berdiri dan akan melangkah menjauhi Rasya tapi tangan Rega dicegah oleh Rasya dengan memegang erat.

Rega menghentikan tingkahnya lalu duduk kembali didekat Rasya.

"Ga,nggak usah.Bukan salah dia kok." ucap Rasya dengan nada bergetar.

"Kenapa kamu belain orang yang salah Rasya?Aku akan cari kebenarannya." tegas Rega.

"Iya Ga,gue ikut lo." lanjut Arka.

"Disini aja dulu,temenin Rasya." pinta Rasya.

"Iya Sya,aku bakal slalu ada disisihmu.Kamu jangan khawatir, pokoknya kamu sehat kayak biasanya aja aku udah seneng banget Sya.Kamu harus kuat." ucap Rega.

"Iya Kak Rasya,kakak harus kuat." lanjut Risma.

Beberapa menit kemudian,Andi datang bersama dengan Vinda sambil membawa bubur ayam ditangan Vinda untuk diberikan pada Rasya karena tau kabar Rasya yang sedang sakit. Mereka mendapat kabar dari Gia. Andi dan Vinda mendekati Rasya yang sedang terbaring dengan wajah pucatnya itu.

"Rasya sayang,kamu makan ya." suruh Andi tapi tak dijawab oleh Rasya.

"Rasya,ayo sayang makan dulu." ucap Vinda yang pura-pura baik sambil mencoba menyuapi Rasya,tapi ia tak mau buka mulut sama sekali.

Lalu Rega berinisiatif untuk menyuapi Rasya agar ia mau makan meskipun hanya beberapa sendok saja. Karena Rega yakin kalau Rega yang menyuapi Rasya,ia akan segera membuka mulut untuk memakan makanannya itu.

"Tante,biar Rega aja yang nyuapi." ucap Rega.

Vinda dengan segera memberikan bubur ayam yang dipegangnya tadi pada Rega.

"Ayo,kita biarkan mereka berdua dulu.Biar Rasya juga mau makan." ucap Andi.

"Baik om." jawab Gia dan Arka secara bersamaan.

Mereka langsung keluar dari kamar Rasya untuk membiarkan Rega dan Rasya berdua didalam kamar. Pintu kamar Rasya terbuka lebar tapi semua berada diluar kamar. Cassandra yang melihat itu pun merasa kesal dan tak terima. Ia berfikir untuk segera memutuskan hubungan Rega dengan Rasya. Sementara Rega yang berada didalam kamar bersama Rasya segera menyuapi Rasya sedikit demi sedikit sampai Rasya mau memakan makanan yang dibawa Vinda tadi.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang