PART 120

6 3 0
                                    

Risma pun tenang karena Rega. Lalu mereka bertiga pulang ke rumah. Sementara jenazah Andi akan diurus oleh Vinda. Sampai dirumah,mereka menunggu jenazah Andi sambil menyiapkan segala keperluan yang digunakan sebelum Andi dimakamkan. Karena hari sudah larut malam Rasya menyuruh Rega untuk pulang.

"Rega... kamu pulanglah.Aku tau kamu capek.Makasih udah dianter pulang dan makasih juga untuk segalanya." ucap Rasya pelan.

"Rasya... aku mau disini,nemenin kamu,aku nggak mau kamu sedih dan pasrah gitu aja.Kamu harus semangat, aku akan selalu ada buat kamu." ucap Rega sambil tersenyum.

"Iya makasih Ga." jawab Rasya sambil memeluk tubuh Rega.

Mereka saling berpelukan,saat itu juga tiba-tiba ponsel Rega berdering.

"Bentar Sya,ada telfon." ucap Rega sambil melepas pelukannya.

Rega mengambil ponselnya didalam saku celananya. Ia melihat ke layar ponselnya dan ternyata Gia lah yang menelfon Rega selarut ini.

"Siapa Ga?" tanya Rasya.

"Gia nelfon.Biar aku angkat dulu ya." ucap Rega.

"Iya." jawab Rasya singkat.

Kemudian Rega mengangkat telfon dari Gia itu sambil berjalan menjauhi Rasya sementara Rasya kembali menyiapkan beberapa keperluan untuk jenazah Andi.

"Hallo Ga.Assalamu'alaikum." salam Gia dari sebrang sana.

"Wa'alaikumsalam." jawab Rega.

"Gimana kabar bokap Rasya Ga?" tanya Gia to the point.

"Kabarnya buruk Gi,sekarang bokap Rasya udah nggak ada.Lo pasti dapet kabar dari Kak Arka ya?" tanya Rega.

"Nggak ada gimana Ga?Haha jangan bercanda lo,nggak lucu tauk." ucap Gia yang tak percaya akan ucapan Rega.

"Kalo lo nggak percaya tanya aja sama Rasya." suruh Rega.

"Rasya gue chat aja nggak bales,gue telfon juga nggak diangkat." jawab Gia.

"Ya udah,lo besok pagi aja kesini.Ajak Kak Arka sekalian." ucap Rega.

"Ya udah Ga.Gue tutup dulu ya.Salam buat Rasya,semoga tetep semangat." ucap Gia.

"Oke." jawab Rega singkat.

Lalu Gia mematikan telfonnya. Dan Rega segera menghampiri serta membantu Rasya untuk menyiapkan segalanya sambil menunggu jenazah Andi datang.

"Gimana Gia Ga?" tanya Rasya.

"Gia titip salam buat kamu katanya tetep semangat." jawab Rega.

Rasya tersenyum mendengar jawaban Rasya. Ternyata masih banyak yang peduli terhadap dirinya. Beberapa menit kemudian,ada ambulan datang ke rumahnya,mereka langsung melihat dan ternyata itu ambulan dari rumah sakit dimana Andi meninggal tadi.

Lalu para petugas rumah sakit itu membawa jenazah Andi ke dalam ruang tamu rumah Rasya. Setelah itu para petugas rumah sakit kembali pergi menuju rumah sakit dan semua orang yang ada dirumah itu pun menunggu hari berganti untuk memakamkan jenazah Andi. Vinda yang datang bersama jenazah Andi itu langsung pergi ke kamar untuk mandi. Meskipun sudah larut malam,Vinda tetap mandi karena ia jijik bersandingan dengan orang yang sudah tak bernyawa. Vinda juga mengabari Pak RT untuk segera mengurus pemakaman Andi besok paginya bersama orang-orang lainnya juga.

.

Pagi harinya,mereka semua menuju pemakaman. Makan Andi disandingkan dengan makan Airin. Mereka menunggu pemakaman itu sampai selesai. Satu jam berlalu, pemakaman jenazah Andi itu sudah selesai. Rasya dan Risma duduk didekat makam Andi sambil menangis.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang