Tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok...
Tokk....
Tokkk....."Dek,tolong kamu yang bukain pintunya ya." pinta Rasya.
"Oke kak." jawab Risma sambil berjalan kearah pintu.
Risma membuka pintu itu perlahan. Ternyata Andi yang ada didepan Risma yang pintunya sudah terbuka.
"Ayah?" tanya Risma sambil mengerutkan keningnya.
"Boleh ayah masuk?" tanya Andi.
"Silahkan..." lanjut Risma.
Andi masuk kedalam kamar mendahului Risma karena Risma harus menutup pintu kamarnya terlebih dahulu. Lalu ia juga mengikuti Andi dari belakangnya. Andi duduk diatas kasur dekat Rasya yang sedang duduk dengan kaki yang diluruskan karena kakinya masih sakit itu.
"Rasya sayang... gimana keadaan kaki kamu?Maafkan ayah ya,ayah masih baru tau sekarang." ucap Andi sambil memeluk Rasya.
Rasya membalas pelukan Andi sambil tersenyum. Ia senang karena Andi masih perduli kepadanya. Risma kini hanya diam,ia tak mau membuat masalah karena kakaknya sedang sakit. Andi melepas pelukannya itu dan memegang kedua lengan Rasya dengan tangannya.
"Rasya???" tanya Andi dengan menampilkan wajah sedihnya.
"Rasya udah mendingan yah,tadi udah diobati serta diganti perban sama Dr. Delsa." jelas Rasya sambil tersenyum.
"Kok Dr. Delsa?Dr. Andri nya kemana?" tanya Andi.
"Dr. Andri lagi ngurus pasien yyang kritis di rumah sakit.Jadi diganti sama Dr. Delsa." jawab Rasya.
"Tapi kamu nggak apa-apa kan sayang?Ayah bener-bener merasa bersalah banget karena ayah baru bisa datang ngejenguk kamu sekarang." ucap Andi.
"Hmmm,nggak apa yah.Ayah udah kasih sedikit perhatian buat Rasya aja,Rasya seneng banget." jawab Rasya.
"Oh iya,kamu udah makan belum?" tanya Andi.
"Belum yah,Risma juga belum." jawab Rasya.
"Ya udah,kalian mau minta apa?Biar ayah beliin aja soalnya mama Vinda nggak masak hari ini." ucap Andi.
"Nggak masak apa emang nggak bisa masak." gumam Risma.
"Rasya sama Risma ikut ayah aja mau makan apa." jawab Rasya.
"Risma mau pizza." ucap Risma tiba-tiba.
"Oke ayah beliin ya,mau berapa?" tanya Andi.
"Lima kardus pizza." jawab Risma.
"Banyak banget dek,emang kamu muat makan sebanyak itu?" tanya Rasya.
"Iyalah kak,kalo nggak muat ya gue nggak akan pesen sama ayah." jawab Risma sambil memutar bola matanya.
"Baiklah,ayah akan belikan.Kalian tunggu disini ya." ucap Andi sambil berdiri.
"Risma mau yang beli pizzanya janda anak satu itu,eh maksud Risma si Tante Vinda eh salah,maksud Risma mama Vinda,kalo bisa sih sama anaknya juga si Cassandra." jawab Risma sambil menutup mulutnya dengan sengaja.
"Kenapa nggak ayah aja?Kan sama saja." tawar Andi.
"Iya nih dek,aneh-aneh aja deh." lanjut Rasya.
Kemudian Risma menghadap kearah Rasya lalu mengedipkan matanya karena ia ingin memberi pelajaran pada Vinda juga Cassandra.
"Baiklah... kakak tau apa maksud kamu dek." batin Rasya.
"Pokoknya Risma nggak mau makan pizzanya kalo yang beli bukan mereka." ucap Risma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Rasya
Ficção Adolescente[cerita sudah lengkap dan tamat] Sebelum membaca jangan lupa follow akun author yaaa. Kalau bisa like dan coment juga yaaa biar author seneng lihatnya hehe... * Suatu hari hiduplah seorang cewek yang bernama Rasya Robert.Ia adalah cewek yang selalu...