PART 93

4 3 0
                                    

Mereka sudah lama berjalan-jalan mengelilingi taman. Rasya merasa sudah lelah dan tak kuat berjalan jauh lagi semenjak kakinya terluka.

"Capek." ucap Rasya tiba-tiba saat sedang berjalan bersama Rega.

"Istirahat dulu aja ya,yuk duduk disitu." ajak Rega sambil menuju ke tempat duduk yang kosong ditengah-tengah taman itu.

Mereka duduk bersantai dikursi taman itu. Melihat indahnya pemandangan dan orang-orang yang sedang bermain bercanda tawa disekitar mereka. Rasya tersenyum melihat sekitarnya yang indah baginya. Rega yang memandang ke arah Rasya merasa bahagia juga,ia beruntung memiliki seorang kekasih seperti Rasya. Rasya yang merasa dipandangi Rega pun langsung memandang balik wajah Rega,ia juga tersenyum saat melihat begitu tampannya wajah orang yang ada dihadapannya itu.

"Kenapa?" tanya Rega tiba-tiba yang masih memandang wajah Rasya dengan senyumnya.

"Emmm nggak kok." jawab Rasya sambil mengalihkan pandangannya.

"Hadap sini aja." suruh Rega sambil menghadapkan wajah Rasya ke wajahnya.

Rasya pun memandang balik wajah Rega karena Rega memaksanya untuk memandang wajahnya kembali. Sampai beberapa menit mereka saling memandang,tiba-tiba sesuatu mengganggu yakni berderingnya ponsel Rasya.

"Siapa sih?Ngganggu banget." kesal Rega dalam hati.

"Eh,bentar Ga." ucap Rasya sambil mengambil ponsel disaku celananya.

Rega hanya menampilkan senyumnya tanpa menjawab satu kata pun pada Rasya.

"Siapa Sya?" tanya Rega tiba-tiba.

"Nggak tau,nomor nggak dikenal." jawab Rasya sambil melihat ke layar ponselnya.

"Ya udah angkat aja,siapa tau penting." suruh Rega.

Rasya langsung mengangkat telfon dari nomor tak dikenal itu.

"Hallo Rasya." sapa dari seseorang dari sebrang sana.

"Iya hallo,anda siapa?Kok tau nama saya?" tanya Rasya.

Rega hanya mendengarkan dari dekat Rasya,meskipun tak begitu jelas tapi ia melihat wajah-wajah Rasya sambil telfon itu menurutnya sangatlah lucu.

"Ini gue Sya." ucapnya.

"Siapa ya?" tanya Rasya.

"Rangga." jawab Rangga.

"Eh,Rangga.Ada apa Ngga?" tanya Rasya.

Rega terkejut karena yang menelfon itu adalah Rangga. Ia mencoba diam agar telfon Rasya dengan Rangga tak terputus gara-gara dirinya.

"Rangga?Ngapain sih dia nelfon-nelfon Rasya." batin Rega.

Kembali lagi pada Rasya dan Rangga yang masih saling bertelfonan.

"Begini Sya,lo mau nggak nganterin gue besok ke sekolahan,ke SMA kita." ucap Rangga.

"Loh,kok gue?Gue lagi..." ucap Rasya yang terpotong karena ponsel Rasya tiba-tiba diambil alih oleh Rega.

"Hallo,ini gue Rega.Lo ngapain nelfon Rasya?Ada perlu apa?" tanya Rega to the point.

"Oh ada Rega juga.Sabar bro.Gue cuma minta Rasya buat nganterin gue ke sekolahan SMA gue dulu sama Rasya." jawab Rangga dengan santai.

"Eh,apaan lo.Nggak,gue nggak setuju kalo Rasya nganterin lo ke sekolahan. Kayak nggak ada orang lain aja." ucap Rega sewot.

"Dia jealous nih haha." batin Rasya.

"Ayolah bro,gue butuh.Soalnya cuma Rasya aja yang dulu pernah bantuin gue ngerjain tugas Osis." pinta Rangga.

"Atau nggak,gini aja deh.Suruh temen Rasya juga ikut atau lo juga ikut ya bisa kok." lanjut Rangga.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang