PART 121

8 3 0
                                    

Rasya menarik nafas lalu membuangnya kasar dan mencoba tersenyum dihadapan semuanya.

"Sebenarnya,tadi malam................"

Rasya menceritakan kembali pada semuanya tentang pertengkaran Andi terhadap Cassandra pada malam sebelum Andi meninggal. Risma baru sadar akan tangan Rasya yang diperban itu karena cerita Rasya. Setelah selesai cerita,Risma langsung menanyakan keadaan tangan Rasya.

"Kak,tangan Kak Rasya nggak apa-apa kan kak?" tanya Risma yang sedikit khawatir sambil memegang tangan Rasya.

"Nggak dek,Kak Rasya nggak apa." jawab Rasya sambil tersenyum.

"Kayak pernah lihat orang disebelah Rasya itu ya.Tapi kapan dan dimana?" batin Alin sambil menatap wajah Risma.

"Tega banget si Cassandra itu sampek berbuat kayak gitu.Trus dia nya mana?Sama mamanya juga?" tanya Gia yang kesal mendengar cerita dari Rasya.

"Loh... bukannya tadi Tante Vinda bilang mau beres-beres rumah?" tanya Rega.

"Eh iya,tapi kok nggak ada." lanjut Rasya.

"Emang om sama tante datangnya udah lama ya?Ketemu sama siapa dirumah om,tante?" tanya Rasya.

"Tadi om sama tante kerumah kamu itu cuma ada pak satpam itu trus disuruh masuk kesini.Dan dirumah hanya ada pak satpam itu deh kayaknya." jelas Alin.

"Berarti mama Vinda berbohong,dia nggak pulang ke rumah." batin Rasya.

"Palingan juga nyariin anak kesayangannya lah kak." sahut Risma.

"Tapi ya udah lah biarin aja." jawab Rasya.

"Hmmm... ini siapa ya namanya?" tanya Alin tiba-tiba sambil menunjuk kearah Risma.

"Eh iya tante,maaf lupa ngenalin diri hehe." jawab Risma sambil menampilkan gigi ratanya.

"Nama saya Risma tante,adiknya Kak Rasya." lanjut Risma.

"Oh adiknya.Kelas berapa?" tanya Alin.

"Masih SMP tante,mau kelas dua SMP ini." jawab Risma.

"Oh gitu.Tante kayak pernah lihat kamu ya,tapi tante lupa." ucap Alin.

"Iya tante,Risma juga kayak pernah lihat tante tapi Risma juga lupa kapan dan dimana ketemu sama tante sebelumnya." jawab Risma.

Kebaikan dan keakraban Alin membuat Risma rindu akan sosok bundanya yang sudah lama meninggal. Dan ia baru sadar serta ingat bahwa Alin dan Aldo pernah menolong Airin saat Airin kecelakaan. Tiba-tiba Risma mendekatkan dirinya pada Alin. Mereka semua memandang kearah Risma yang tiba-tiba membuat penasaran semua orang begitu juga dengan Rasya. Rasya tak mengerti apa yang ada dipikiran adiknya saat ini.

Saat Risma sudah berada didekat Alin. Ia langsung memeluk tubuh Alin dengan sangat erat. Pertamanya Alin merasa bingung karena Risma tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan erat. Tapi Alin merasa tenang dipeluk Risma,ia pun langsung membalas pelukan Risma. Semuanya menatap kearah Risma dan Alin yang saling berpelukkan. Mereka bingung melihat tingkah Risma yang memeluk Alin dengan erat itu. Lama berpelukan,Risma pun melepaskan pelukannya.

"Ada apa Risma?Kamu mengingat sesuatu?" tanya Alin sambil memegang kedua pipi Risma.

"Iya tante,Risma baru ingat sama tante.Risma bener-bener berterima kasih sama tante." jawab Risma sambil menangis.

"Loh... kok nangis sih?Ada apa Risma? Coba bicara pelan-pelan dulu.Jangan nangis ah,tante nggak suka." ucap Alin sambil menghapus air mata Risma.

"Tante sama om sudah nolongin bunda Risma saat kecelakaan itu.Risma baru ingat itu tante,Risma berterima kasih karena kebaikan tante sama om juga." jelas Risma yang masih menangis.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang