PART 85

4 3 0
                                    

Risma lega dengan ucapan Rasya jika teman-teman Rasya hanya main kerumahnya. Tapi tiba-tiba saja dengan tak sengaja Risma melihat kearah bahwa,ia terkejut dengan keadaan kaki Rasya yang diperban.

"Kak Rasya..." panggil Risma dengan melihat kearah kaki Rasya.

"Iya dek,kenapa?" tanya Rasya yang juga melihat kearah Risma.

"Kaki Kak Rasya kenapa?Kok bisa diperban kayak gini?" tanya Risma yang sangat khawatir sambil memegang kaki Rasya yang diperban.

"Cuma jatuh aja,Kak Rasya emang ceroboh." jawab Rasya dengan senyum kebohongan.

"Kakak lo bohong tuh dek,itu semua ulah Cassandra dek bukan gara-gara kecerobohan kakak lo sendiri." ucap Gia dengan asal bicara.

"Gi..." panggil Rasya dengan mengedipkan matanya agar merahasiakan hal ini.

Gia mengatakan dengan asal dan tak sengaja pun langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Awas aja tuh Cassandra,gue abisin tuh orang." kesal Risma sambil berdiri dari duduknya dan akan melangkah pergi tapi tangannya dicegah oleh Rasya.

"Kenapa kak?Kak Rasya mau nyegah Risma lagi?" tanya Risma dengan perasaan kesalnya.

"Udah,duduk dulu aja.Jangan emosi. Apa kamu nggak malu dilihat sama temen-temen Kak Rasya,disini juga ada Kak Rega loh dek." ucap Rasya sambil tersenyum.

Risma menuruti ucapan Rasya,ia segera memposisikan dirinya duduk kembali dikursi dekat Rasya. Ia juga mulai menenangkan dirinya agar emosinya tak kunjung datang lagi.

"Maafin kak." ucap Risma sambil menundukkan kepalanya.

"Udahlah nggak apa dek." ucap Rasya sambil tersenyum lagi.

Rega suka melihat tingkah Rasya yang sungguh dewasa. Ia tak salah menjadikan Rasya sebagai pacar yang harus ia rangkul sampai jenjang pernikahan suatu saat nanti. Begitupun dengan Rangga,ia juga suka melihat tingkah Rasya yang sudah sangat dewasa,bahkan mampu menenangkan adiknya yang saat itu mempunyai emosi tinggi.

"Hmmm... kakak-kakak ini belum pada minum ya?" tanya Risma.

"Risma bikinin dulu ya." tambah Risma.

"Nggak usah Risma,nggak usah repot-repot." ucap Arka.

"Tapi,masak cuma minuman Kak Rasya sama Kak Rega doang." ucap Risma.

"Ini tadi dibikinin minum sama Tante Vinda,Risma." jawab Rega.

"Trus kok cuma dua trus kemana tuh orang?" tanya Risma.

"Dek,ngomongnya jangan gitu ah.Nggak boleh." ucap Rasya.

"Iya kak.Ya udah kalo gitu Risma ke kamar dulu ya." pamit Risma.

"Eh jangan dong,ntar Kak Rasya gimana naiknya.Nggak bisa kalo naik sendiri." ucap Rasya.

"Itu kan ada Kak Rega,nggak apa lah minta antar Kak Rega sampek kamar." goda Risma sambil berdiri lalu berlari pergi dari hadapan mereka semua.

"Tapi dek..." teriak Rasya pada Risma yang sudah pergi dari hadapannya.

"Nggak apa Sya,kalo lo nggak mau aku yang anter,biar Gia aja nanti yang anter." lanjut Rega.

"Iya Sya,ntar gue anterin lo ke kamar deh sekalian gue mau nginep sini boleh nggak?" tanya Gia.

"Wah... mantap itu sip." jawab Rega tiba-tiba.

Rasya,Gia,Arka,dan Rangga pun langsung menoleh kearah Rega karena ia sangat setuju dengan ucapan Gia dengan sangat gembira.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang