PART 57

4 2 0
                                    

Tak lama setelah mereka saling ngobrol dan menggoda Rasya,tiba-tiba Vinda datang bersama dengan Cassandra dengan membawa banyak paper bag dan berkas kantor milik Andi.

"Banyak banget belanjaannya.Abis ngehabisin uang siapa tuh?" tanya Risma dengan melirik kearah Vinda.

"Dek... jangan kayak gitu." ucap Rasya pelan.

"Risma kan hanya nanya doang kak." kesal Risma.

"Oh,ini tante ada rezeki dari Pak Andi. Hari ini tante belanja buat keperluan Rasya juga Cassandra yang mau kuliah." ucap Vinda sambil duduk didekat Rasya.

"Ayah memberi uang belanja keperluan Rasya buat kuliah pada Tante Vinda yah?Kenapa yah?" tanya Rasya.

"Biar kalian itu bisa akur,kan nanti satu kampus bahkan satu kuliah. Harus kompak dong." jawab Andi.

"Tapi,tadi kata ayah Tante Vinda sama Cassandra ngambil berkas dikantor. Tapi kenapa jadinya belanja tanpa sepengetahuan Rasya?" tanya Rasya yang sedikit kesal karena ia ingin belanja keperluan kuliah bersama Rega bukan malah dibelikan sama orang lain.

"Iya sayang,tadinya ayah nyuruh ambil berkas,tuh dibawa Cassandra pasti berkas ayah.Setelah itu,ayah nyuruh Tante Vinda buat beli keperluan kuliah kamu juga." jawab Andi.

"Oh gitu ya yah.Ya udah Rasya ambil sekalian Rasya ke kamar dulu." ucap Rasya sambil pura-pura tersenyum dan mengambil beberapa paper bag punya Rasya.

Rasya pun bergegas melangkahkan kakinya pergi dari mereka sambil menahan air matanya yang akan keluar. Risma yang melihat kakaknya bertingkah aneh pun paham dengan keadaannya.

"Yah... kenapa sih sekarang ayah egois banget.Ayah sebenernya sayang nggak sih sama anak-anak ayah." kesal Risma yang berbicara dengan nada tinggi pada ayahnya.

"Kenapa?Ada apa sayang?" tanya Andi yang polos.

"Risma... jangan marah-marah ya,coba tenang dan cerita dulu,ada apa?" tanya Vinda yang pura-pura baik.

"Risma ke kamar dulu,permisi." ucap Risma sambil berlari menuju kamarnya.

Andi bingung melihat tingkah kedua anaknya yang menurutnya sangat aneh. Ia tak merasa salah sedikit pun pada kedua anaknya. Vinda masih berpura-pura baik dan berusaha menenangkan Andi agar tidak terlalu banyak fikiran. Sebenarnya Andi betah dan bisa berfikir jernih pada pekerjaannya saat dirumah karena adanya Vinda yang selalu menarik perhatiannya.

"Pak Andi,sabar ya.Mungkin saja Rasya ataupun Risma banyak fikiran dari sekolahnya jadi mereka bertingkah seperti itu." ucap Vinda sambil tersenyum dan mendekat pada Andi kemudian memegang kedua tangan Andi.

Andi yang didekati pun merasa sangat nyaman seperti ada seseorang yang melengkapi kehidupannya kembali. Sama seperti dulu saat Airin masih hidup.

"Iya Bu Vinda." jawab Andi dengan tersenyum dan memegang tangan Vinda dengan lembut.

Tangan mereka saling berpegangan dan Cassandra yang melihat kedekatnya pun tersenyum kemenangan karena rencananya sebentar lagi akan berhasil dengan mudah. Sementara Risma yang memasuki kamarnya melihat Rasya yang baru selesai melaksanakan shollat dhuhur karena waktu sudah menunjukkan pukul 13:10. Sekarang Risma melihat Rasya sedang berdo'a dengan meneteskan air matanya. Risma masuk ke dalam kamar,ia meletakkan tasnya kemudian berganti pakaian dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu serta melaksanakan shollat dhuhur setelah Rasya.

Saat Rasya selesai berdo'a,ia segera menghapus air mata yang keluar dari matanya lalu melipat mukena serta sajadahnya dan mengembalikan ke tempatnya kemudian duduk diatas kasurnya sambil melamun. Sedangkan Risma yang selesai mengambil air wudhu langsung melaksanakan shollat dhuhur. Beberapa menit kemudian,Risma selesai dengan shollatnya dan langsung melipat mukena serta sajadahnya lalu mengembalikan ke tempatnya. Setelah itu,Risma menghampiri dan duduk disamping Rasya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang