PART 8

17 16 0
                                    

Beberapa jam kemudian sekolah pun selesai. Waktunya para murid untuk pulang kerumah masing-masing. Akan tetapi Rasya bingung akan pulang naik apa dan bersama siapa. Karena Gia yang sudah dari tadi pulang bersama Arka.

"Gue pulang sama siapa nih?Pak Yogi jemput apa nggak ya?Tanya bunda dulu kali ya." gumam Rasya yang sedari tadi berdiri digerbang sekolahnya.

"Telfon bunda aja deh." tambahnya.

Rasya mengeluarkan ponsel dari saku rok yang ia pakai.

"Haduh... baterai low lagi,gimana nih." gumamnya dengan rasa kebingungan.

Tak lama kemudian ada mobil turun didepan Rasya. Lalu turun cowok yang sangat cool. Ya,siapa lagi kalau bukan Rega.

"Rasya... mau pulang kan?Pulang bareng gue aja yuk." ajak Rega sambil menghampiri Rasya.

"Nggak usah makasih." tolak Rasya sambil mencari-cari keberadaan taxi yang lewat.

"Ayok nggak usah malu,gue antar sampek rumah deh."

"Nggak usah kak Rega."

Tiba-tiba ada taxi yang berhenti, Rasya dengan segera menghampiri taxi itu. Ia berharap itu adalah  taxi tanpa penumpang agar Rasya bisa naik ke dalam taxi itu dan mengantarkannya pulang sampai rumah. Tak disangka ada seorang cowok temen satu sekolahnya yang juga menghampiri taxi itu. Rasya terkejut karena ia kira taxi itu bukan taxi pesanan orang lain tapi ternyata perkiraan Rasya salah. Sedangkan Rega hanya bisa melihat tingkah Rasya dari kejauhan.

"Eh... ini pesenan taxi lo ya?Maaf ya gue nggak tau." ucap Rasya sambil memundurkan langkahnya.

"Nggak apa kalo lo mau pulang pake taxi ini.Silahkan naik aja,ntar gue pesen taxi online lainnya." ucap seorang cowok yang menyerahkan pesanan taxi nya pada Rasya.

Seorang cowok itu bernama Rangga. Rangga adalah teman satu sekolah Rasya akan tetapi beda kelas. Meskipun Rasya belum mengetahui nama Rangga tapi ia pernah menemuinya dulu untuk urusan Osis. Dulu memang Rangga sempat menjadi bagian dari anggota Osis disekolahnya. Bisa dibilang kalau sekarang ia adalah mantan anggota Osis.

"Beneran nih?Ntar ngrepotin lagi." ucap Rasya.

"Enggak sama sekali." jawab Rangga.

"Ya udah deh,makasih ya,gue pulang duluan." ucap Rasya sambil masuk ke dalam taxi itu.

Rangga hanya membalas dengan senyuman. Taxi yang Rasya naiki pun berjalan.

"Sekali lagi makasih ya." teriak Rasya pada Rangga dari kaca taxi itu.

Rangga masih menjawab hanya dengan senyuman. Sampai taxi yang dinaiki Rasya pun sudah tidak terlihat lagi. Sedangkan Rega yang sedari tadi hanya diam dan hanya melihat tingkah Rasya. Rega tidak merasa kesal sama sekali. Justru ini adalah sebuah tantangan bagi Rega untuk lebih dekat lagi pada Rasya. Karena Rega sudah menyukai Rasya sejak pertemuan pertamanya. Ya,sejak Rega menabrak Rasya. Di tambah lagi dengan Rasya adalah sahabat Gia pacar saudaranya.

Di sisi lain Rasya yang sudah menaiki taxi pun sampai dirumahnya. Ia membayar taxi itu kemudian masuk ke dalam rumahnya. Sebelum memasuki rumahnya,Rasya bingung karena tiba-tiba ada mobil yang terpakir dibagasinya tapi feeling Rasya itu bukan mobil ayahnya ataupun mobil yang digunakan Pak Yogi untuk mengantarnya ke sekolah tadi pagi. Dengan rasa penasarannya Rasya masuk ke dalam rumahnya,ia terkejut bukan main karena sosok laki-laki yang tadi menawarinya pulang bersamanya tiba-tiba ia sudah ada dihadapannya. Ia adalah Rega.

"Loh... cepet banget sampek sini sih,ngapain cobak dia kesini.Ngeselin aja deh." ucap Rasya dalam hati.

Rasya dengan wajah kesal terus berjalan menuju kamarnya tanpa menoleh ke arah Airin ataupun Rega tapi sebelum sampai jauh,Airin memanggil Rasya dan menyuruhnya duduk di dekatnya. Karena sejak Rega bertamu di rumahnya,Rega ditemani Airin mengobrol sambil menunggu kepulangan Rasya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang