PART 148

3 3 0
                                    

Keesokan harinya,seperti biasa Rangga dan Cassandra memasak didapur bersama untuk sarapan. Rasya dan Risma belum mengetahui bahwa Rangga dan Cassandra berada didapur,mereka berdua pun bergegas menuju ke dapur. Sampai didapur mereka melihat Rangga dan Cassandra. Mereka berdua menghampiri Rangga juga Cassandra yang sibuk membuat sarapan itu.

"Pagi." sapa Rasya.

"Oh Rasya... pagi juga Sya." jawab Cassandra.

"Sejak kapan bisa masak?" tanya Risma sambil melipat kedua tangannya kedepan dada.

"Baru aja Risma.Ini diajarin sama Rangga kok." jawab Cassandra.

"Btw,kalian udah jadian ya?Nempel terus nih akhir-akhir ini." tanya Rasya.

"Ya gitu deh Sya." jawab Casa dengan malu-malu.

"Iya Sya,kita baru aja jadian kemarin." tambah Rangga.

"Oh... pantas aja nempel terus haha." goda Rasya.

"Jadinya bantuin apaan nih?" tanya Risma.

"Bantu nyuci buah aja Risma." suruh Cassandra.

"Oke." jawab Risma sambil mengambil beberapa buah untuk segera dicuci.

"Gue mau ke kamar dulu ya." pamit Rasya.

"Ngapain Sya?" tanya Rangga.

"Kepo deh haha.Ntar juga tau." jawab Rasya.

Rasya melangkah pergi jauh dari dapur. Ia menaiki tangga untuk ke kamarnya. Sebelum sampai dikamar, Rasya berjalan bersimpangan dengan Vinda.

"Pagi ma." sapa Rasya sambil tersenyum.

Vinda tak menjawab sapaan Rasya. Ia hanya menampilkan wajah datar dengan penuh make up diwajahnya.

"Lihat aja nanti." ancam Vinda tiba-tiba.

Lalu Vinda segera menjauh dari Rasya. Sementara Rasya bingung akan ucapan Vinda yang seperti mengancam dirinya.

"Apa maksudnya ya?" batin Rasya.

"Mungkin mama cuma ngomong doang.Ya udah deh biarin aja." batin Rasya lagi.

Rasya pun mengabaikan ucapan Vinda. Ia bergegas menuju kamarnya. Sampai dikamar,Rasya mengambil oleh-oleh yang diberi Gia kemarin. Sebelum kembali ke dapur,tiba-tiba ponsel Rasya berdering. Rasya menghampiri ponselnya yang diletakkan diatas meja dekat kasurnya. Ia juga melihat pada layar ponselnya,Rasya tak mengenal nomor yang sedang menelfon dirinya.

"Nomor asing?Angkat nggak ya?" gumam Rasya dengan penuh keraguan.

Tak lama ponselnya tak berdering lagi. Rasya merasa sedikit lega,tetapi ponselnya kembali berdering. Ia benar-benar merasa bingung dan sedikit takut untuk mengangkat telfon dari nomor asing itu.

"Gimana nih?" ucap Rasya sambil memeluk ponselnya.

"Ya udah deh gue angkat.Siapa tau penting." lanjutnya.

Rasya mengangkat telfon itu dengan perlahan-lahan.

"Hallo,dengan siapa ya?" tanya Rasya pelan.

"Rasya?Kau tau siapa Risma haha?" tanya seseorang itu dari sebrang sana.

"Iya itu adik aku.Siapa kamu?" tanya Rasya yang sedikit khawatir.

"Lo nggak perlu tau siapa gue Rasya haha.Jika lo pengen adik lo selamat maka cepat datang ketempat yang gue inginkan,gue harap lo datang sendiri dan jangan sampai lo bawa temen-temen lo apalagi polisi.Kalau lo berani bawa-bawa mereka.Abis Risma ditangan gue haha!" ancam seseorang itu dengan langsung mematikan telfonnya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang