PART 22

14 11 0
                                    

Mereka melangkah menuju ruang kelasnya. Sampai diruang kelas,mereka berdua duduk di bangku masing-masing.

"Sya... ini uangnya buat gantiin sarapan dikantin tadi." ucap Gia sambil menyodorkan selembar uang pada Rasya.

"Nggak usah lah Gi haha." ucap Rasya.

"Beneran gue,nih uangnya." ucap Gia sambil menyodorkan selembar uang pada Rasya lagi.

"Nggak apa,sesekali lah nraktir haha." ucap Rasya sambil tersenyum.

"Ya udah deh,lain kali lagi ya haha.Makasih juga.Hmmm emang ada apa lo kok kayaknya seneng gitu?" tanya Gia.

"Iya lain kali bisa kok kalo gue udah jadian haha." ucap Rasya dengan asal.

"What???Jadian???Mau jadian sama siapa lo hayo,udah ada calon nih." goda Gia.

"Hahaha nggak kok,gue cuma ngasal aja haha." ucap Rasya sambil tertawa.

"Kalo bener juga nggak apa,lagian lo itu harus udah ada calon lah biar adik lo cepet punya kakak ipar juga." ucap Gia.

"Apaan sih lo kok jadi mbahas begituan haha."

"Lo duluan kali Sya yang bahas,gue cuma ikut-ikutan lo haha."

"Hmmm,trus gimana lo ntar Gi?Jadi kerumah Kak Arka?" tanya Rasya.

"Jadi dong.Lo mau ikut gue nggak?" tanya Gia balik.

"Tapi gue kan nggak diundang, malulah gue Gi.Lagian gue siapanya mereka cobak." ucap Rasya.

"Udahlah... nemenin gue aja,biar gue juga ada temennya." ajak Gia.

"Hmmm tapikan Gi gu..." ucap Rasya yang terpotong karena jari telunjuk Gia berada dibibir Rasya.

"Husssttt,nggak perlu banyak protes.Ntar lo siap-siap aja dirumah gue ya.Tapi kalo lo mau pulang dulu ya it's oke Sya gue tunggu." ucap Gia sambil melepas jari telunjuknya yang menempel di bibir Rasya.

"Ya udah iya,gue langsung ke rumah lo aja.Ntar nyokap bokap gue kabarin lewat handphone gue aja." jelas Rasya.

"Siap Rasya cantik haha." ucap Gia sambil tersenyum bahagia.

Setelah itu mereka melanjutkan pelajarannya dan sampai waktu pulang sekolah pun tiba. Rasya dan Gia segera pergi dari kelas dan menuju ke parkiran sekolah untuk mengambil serta mengendari mobil Gia. Sebelum menjalankan mobilnya,Gia menanyakan sesuatu pada Rasya terlebih dahulu.

"Sya... beneran lo mau langsung ke rumah gue?" tanya Gia.

"Hmmm bingung Gi,gue lagi nggak bawa baju soalnya." jawab Rasya.

"Masalah baju juga dirumah gue banyak Sya,apalagi yang belum pernah dipakek,pokoknya tinggal pilih aja." jelas Gia.

"Ya udah langsung let's go rumah lo aja haha." ucap Rasya diakhiri tawanya.

"Yakin?" tanya Gia lagi.

"Iya Gia cantik haha." jawab Rasya.

Mereka pun menjalankan mobilnya perlahan dan mengarah ke rumah Gia. Rumah Gia sama persis besarnya dengan rumah Rasya. Karena ayahnya sama-sama mempunyai perusahaan dikotanya ini yaitu Jakarta. Ayah mereka juga menjalin kerja sama sejak mereka bersahabat. Sesampainya dirumah Gia,ia memarkirkan mobilnya di garasi mobil rumahnya. Kemudian mereka berdua turun dari mobil dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Gia.

"Ayok Sya." ajak Gia sambil memegang erat tangan Rasya.

Rasya hanya terdiam dan hanya mengikuti langkah Gia dari belakangnya. Sampai didalam rumah,Gia melepaskan tangan Rasya yang dipegangnya tadi.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang