PART 43

12 4 0
                                    

Kemudian Andi pergi ke kamarnya untuk istirahat dan memikirkan perkataan Cassandra tadi.

"Apa saya cari istri lagi ya buat jadi ibu dari kedua anak saya.Kasian Risma masih SMP dan Rasya masih SMA.Mereka belum sedewasa mungkin." gumam Andi sambil berjalan menuju kamarnya.

Sementara Rasya dan Risma dikamar sedang mengistirahatkan badannya.

"Kak... hari ini libur apa gimana Kak Rasya kok nggak sekolah?" tanya Risma.

"Iya Kak Rasya libur karena mulai besok senin Kak Rasya udah ujian." jawab Rasya.

"Wah... udah mau kuliah nih, semangat Kak Rasya." ucap Risma.

"Iya dek,kamu tadi ijin nggak masuk sekolah ya?" tanya Rasya.

"Iyalah kak,Risma ijin nggak masuk sekolah karna Bi Yeyen meninggal. Kasihan Bi Yeyen kak." jawab Risma.

"Iya dek." lanjut Rasya.

"Oh iya,Kak Rasya kuliah dimana jadinya?" tanya Risma.

"Belum tau deh dek." jawab Rasya.

"Mending sama Kak Rega aja jadi satu kampus gitu,trus satu jurusan pun oke haha." saran Risma diakhiri tawanya.

"Iya aja ya.Kak Rasya kan udah dikasih tau tentang kampus dia pas pertama kali ketemu itu." ucap Rasya sambil mengingat informasi yang diberikan Rega kepadanya.

"Nah,kan... Risma setuju banget tuh,trus setiap hari berangkat bareng gitu kan like banget hehe." ucap Risma.

"Tapi ya udahlah... Ntar Kak Rasya coba bilang ke Kak Rega dulu sama Kak Gia juga." jawab Rasya.

Kemudian Rasya dan Risma melaksanakan shollat dhuhur karena sudah memasuki waktu shollat dhuhur. Setelah itu mereka tidur untuk mengistirahatkan badannya. Dua jam berlalu. Rasya bangun dari tidurnya,ia melihat jam dinding di kamarnya bahwa sudah menunjukkan pukul 16:30. Rasya segera membangunkan Risma karena ia belum melaksanakan shollat asar.

"Dek... bangun dek." ucap Rasya sambil menggoyangkan tubuh Risma.

"Apa kak?" jawab Risma dengan suara khas orang bangun tidur.

"Shollat asar dulu trus mandi,udah jam setengah lima loh." ucap Rasya.

"Kakak ambil wudhu dulu aja,ntar Risma nyusul." jawabnya dengan mata yang masih tertutup dan masih berbaring di atas kasur.

"Buka mata trus duduk dulu dek." suruh Rasya.

"Iya kak,bentaran dong kak." jawab Risma.

"Sekarang adek gue yang susah diajak shollat.Ntar bunda marah lo." ucap Rasya.

"Bunda???" teriak Risma sambil membuka mata dan langsung memposisikan badannya menjadi duduk.

"Mana bunda mana kak?" tanya Risma sambil melihat disetiap sudut kamarnya.

"Bunda udah tenang dialam sana." jawab Rasya.

"Kakak bohongin Risma deh." ucap Risma sedih.

"Udah dong,nggak usah sedih. Makanya kita sekarang shollat trus bantu do'a buat bunda ya." ucap Rasya.

"Ya udah ayo kak kita shollat sekarang." ajak Risma yang langsung mengambil mukenanya.

"Eh,ambil wudhu dulu dong." ucap Rasya.

"Eh iya lupa hehe." jawab Risma sambil menampilkan gigi ratanya.

Mereka pun berjalan menuju kamar mandi dan langsung mengambil air wudhu. Kemudian mereka berdua keluar dari kamar mandi dan memakai mukena serta melaksanakan shollat asar berjamaah. Selesai shollat,mereka mandi dengan bergantian. Setelah mandi,mereka turun ke bawah untuk memasak. Sebelum kedapur,mereka sampai diruang keluarga. Mereka berdua tak melihat batang hidung Andi,Vinda,ataupun Cassandra.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang