Rangga menghentikan taxi yang dikendarainya dan melihat fokus pada seseorang yang sedang makan di warung nasi goreng itu.
"Bukannya itu Rasya sama adeknya?" ucap Rangga dengan penuh pertanyaan.
Rangga merasa sangat yakin bahwa itu adalah Rasya dan Risma. Ia pun tak turun dari taxi,Rangga menunggu Rasya dan Risma selesai makan karena ia tak mau mengganggu makannya. Sementara Rasya dan Risma yang tak mengetahui akan ada Rangga didalam taxi itu pun merasa biasa aja dan mengabaikan sekitarnya. Mereka menyudahi makannya lalu membayar kepada bapak penjual nasi goreng itu.
"Pak,jadi semuanya berapa?" tanya Rasya.
"Oh udah ya neng?Apa nggak nambah lagi neng nasi gorengnya?" tanya bapak itu.
"Udah pak,udah kenyang.Nasi goreng bapak enak banget.Saya suka..." puji Rasya.
"Alhamdulillah atuh neng kalo neng suka.Semuanya jadi dua puluh ribu aja neng." jawab bapak itu.
"Itu udah sama minumnya ya pak?" tanya Rasya.
"Minumnya nggak usah neng,saya kasih gratis buat neng.Lha cuma air putih aja disini mah banyak atuh neng hehe." jawab bapak itu.
"Oh iya pak." jawab Rasya.
Rasya mengeluarkan uang dari saku celananya. Saat Rasya sibuk mengambil uang disaku celananya, bapak penjual nasi goreng itu pun menceritakan sesuatu pada Rasya secara tiba-tiba.
"Hampir setiap hari ada pembeli laki-laki disini atuh neng.Bodinya gede trus rambutnya agak panjangan trus pakek baju item-item.Pokoknya kayak preman neng tapi tetep saya layanin. Tapi ya neng,orang itu tuh kalau habis beli nasi goreng disini tuh orangnya langsung pergi ke rumah itu tuh neng." jelas bapak itu sambil menunjukkan kearah rumah Rasya.
Rasya menoleh kearah yang ditunjuk bapak penjual nasi goreng itu. Betapa terkejutnya Rasya ketika ia tau bahwa hampir setiap hari orang laki-laki seperti preman yang diceritakan bapak penjual nasi goreng itu kerumahnya setelah membeli nasi goreng diwarung ini.
"Itukan rumah gue." batin Rasya sambil menatap rumahnya yang tak jauh dari warung nasi goreng itu.
Tidak hanya terkejut,ia juga bingung memikirkan itu. Ia melamun menghadap ke rumahnya. Risma kesal menunggu lama Rasya yang tak kunjung membayarnya. Ia juga geram melihat Rasya yang berdiri dihadapan bapak penjual nasi goreng itu tanpa segera membayarnya. Risma yang masih duduk dikursi itu pun segera menghampiri Rasya yang membubarkan lamunannya.
"Kak Rasya..." panggil Risma sambil memegang tangan Rasya.
Rasya tersadar dari lamunannya. Ia menghadap kearah Risma yang ada disampingnya.
"Eh,kenapa dek?" tanya Rasya yang sedikit terkejut.
"Kak Rasya mau bayar apa mau ngelamun aja sih?" tanya Risma dengan sedikit kesal.
"Eh iya,berapa tadi pak?Lima puluh ya?" tanya Rasya sambil memberikan uang lima puluh ribu pada bapak itu.
Bapak itu menerima uang Rasya,ia juga akan memberi uang kembalian Rasya. Tapi Rasya dan Risma sudah pergi dari hadapannya.
"Ini neng kembali..." ucap bapak itu yang terpotong karena melihat Rasya dan Risma sudah pergi darinya.
"Neng..." teriak bapak itu.
"Ini kembaliannya..." teriaknya lagi.
Teriakan bapak itu pun tak didengar oleh Rasya atupun Risma. Sementara mereka berdua berjalan cepat menuju rumahnya. Rangga yang melihat Rasya dan Risma sudah keluar dari warung itu pun segera keluar dari taxi serta menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Rasya
Roman pour Adolescents[cerita sudah lengkap dan tamat] Sebelum membaca jangan lupa follow akun author yaaa. Kalau bisa like dan coment juga yaaa biar author seneng lihatnya hehe... * Suatu hari hiduplah seorang cewek yang bernama Rasya Robert.Ia adalah cewek yang selalu...