PART 34

11 7 0
                                    

Setelah lama mereka duduk dikursi halaman rumah sakit. Tiba-tiba Rasya mendapat pesan WhatsApp dari Andi.

Ayah
Sayang,ini bunda mau dibawa pulang,kamu dimana?

Rasya pun membalas pesan Andi dengan sangat lemas.

Rasya
Iya yah,Rasya udah ada dihalaman rumah sakit.
Send

Ayah
Kamu pulang aja gih ganti baju dulu ya.Risma udah ayah suruh pulang tadi bareng Bu Vinda sama Cassandra.

Rasya
Oh,iya yah.
Send

Kemudian Rasya berdiri dari tempat duduknya,Rega dan Gia yang masih disitu pun bingung karena Rasya hanya diam saja dan tiba-tiba berdiri dan seperti akan melangkah pergi.

"Sya,lo mau kemana?" tanya Gia.

"Gue mau pulang." jawab Rasya dengan sangat lemas.

"Ayo gue anter aja Sya." ajak Rega.

"Nggak usah makasih.Kalian pulang aja ya,istirahat." suruh Rasya.

Lalu Rasya pergi dari Rega dan Gia. Sementara Rega dan Gia masih duduk ditempatnya tadi.

"Ga... lo harus anterin si Rasya.Dia udah bukan Rasya yang gue kenal lagi.Lo harus jagain dia.Kasihan dia." ucap Gia sambil melihat langkah Rasya dari kejauhan.

"Iya,lo sendiri emang nggak ikut nih?" tanya Rega.

"Gue nyusul aja,sekalian ngajakin Arka ntar kerumah Rasya." ucap Gia.

"Ya udah deh,gue susulin Rasya dulu ya,mau anterin dia.Lo cepetan juga ke rumah Rasya nya.Kasihan dia juga butuh lo." ucap Rega.

"Siap." jawab Gia.

Kemudian Gia memesan taxi online untuk ditumpanginya menuju rumah Arka. Karena ia tadi tidak membawa mobil sendiri. Sedangkan Rega langsung mengambil mobilnya yang terparkir di parkiran rumah sakit dan segera menghampiri Rasya. Rasya masih mencari dan terus mencari taxi didekat gerbang rumah sakit itu.

"Rasya..." teriak Rega dari dalam mobil.

Rasya mengabaikan teriakan Rega dan masih fokus mencari taxi yang lewat,ia berharap bahwa ada taxi tanpa penumpang yang lewat untuk ia naiki.

Rega yang merasa diabaikan Rasya pun segera turun dari mobilnya kemudian menghampiri Rasya.

"Sya,ayo pulang bareng gue aja." ucap Rega yang berdiri disamping Rasya.

"Nggak kak,gue udah banyak ngrepotin.Jadi kali ini gue bisa sendiri." ucap Rasya yang masih dalam keadaan lemas disertai air matanya yang masih menentes.

"Udah ayo..." ajak Rega sambil menarik tangan Rasya agar mengikuti langkahnya.

Rasya hanya pasrah karena ia tak bisa dan tak mampu lagi untuk menolak ajakan Rega. Saat ini keadaannya sudah sangat parah,badannya lemah tak berdaya,matanya sayu,wajahnya pucat. Saat akan menaiki mobil Rega,Rasya pun tak sanggup untuk membuka pintu mobil Rasya karena keadaan yang sangat lemah. Rega paham akan kondisi Rasya,ia langsung membukakan pintu mobilnya untuk Rasya dan diikutinya untuk menaiki mobil serta segera menjalankan mobilnya perlahan menuju rumah Rasya.

Sesampainya dirumah,terlihat bahwa didepan rumah Rasya terpasang bendera warna putih dan ramai orang memakai baju putih. Mereka semua sudah siap membantu pemakaman Airin. Sebelum jenazah Airin sampai dirumah,mereka semua sudah menyiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.

Rasya langsung turun dari mobil Rega dan berjalan sambil menangis diikuti dengan Rega dibelakangnya. Sampai didalam rumah,Rasya pergi kekamarnya sedangkan Rega ikut duduk menunggu jenazah Airin bersama orang-orang lainnya. Disana juga sudah ada Vinda dan Cassandra yang juga ikut duduk menunggu jenazah Airin.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang