Malam harinya,Rasya dan Risma yang masih berada dalam kamarnya tiba-tiba merasa sangat lapar karena sejak pagi mereka belum makan sesuap nasi pun.
"Kak,Risma laper." rengek Risma.
"Iya nih,Kak Rasya juga laper." ucap Rasya.
"Hmmm... gimana kalo kita turun aja, siapa tau mama Vinda masak." lanjut Rasya.
"Iya kak." jawab Risma.
Mereka berdua langsung keluar dari kamar dan turun menuju dapur. Sebelum sampai didapur,mereka melihat Vinda yang sedang mondar-mandir dengan raut wajah yang gelisah diruang makan sambil memegang ponselnya. Rasya dan Risma pun menghampiri Vinda.
"Mama kenapa?" tanya Rasya yang berdiri didekat Vinda juga bersama Risma.
"Gapapa." jawab Vinda singkat sambil mondar-mandir.
"Masak apa kamu?" tanya Risma pada Vinda.
Vinda hanya diam dan masih mondar-mandir dihadapan Rasya juga Risma.
"Mama kenapa sih kok mondar-mandir terus?" tanya Rasya yang membuat Vinda geram.
"Pergi sana,jangan ganggu saya." usir Vinda dengan nada tinggi.
"Tapi ma..." tawar Rasya.
Vinda berhenti akan mondar-mandirnya,ia berdiri tepat dihadapan Rasya juga Risma. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya kasar.
"Kalian nggak usah lagi ganggu saya! Paham!!!" tegas Vinda sambil melototkan matanya.
"Iya ma." pasrah Rasya.
Risma merasa tak suka pada tingkah atau cara bicara Vinda pada Rasya. Risma kesal melihat Vinda yang menghentak-hentak Rasya seperti itu.
"Nggak usah marah dong.Lo itu cuma numpang dirumah ini." ucap Risma sambil menunjuk-nunjuk Vinda dengan jari telunjuknya.
Lalu Risma menggeret tangan Rasya untuk segera masuk ke dapur dan mengabaikan Vinda yang sedang mondar-mandir tak jelas itu. Setelah Rasya dan Risma masuk ke dapur, Vinda kembali mondar-mandir diruang tamu. Sesekali ia melihat ke layar ponselnya. Tapi tak ada satu pesan ataupun satu panggilan dari ponsel Vinda. Ia merasa sangat-sangat khawatir dengan keadaan Cassandra yang masih tiada kabar semenjak pergi dari rumah sakit itu. Vinda pusing karena memikirkan Cassandra. Ia sudah berkali-kali memberi pesan pada Cassandra tapi tak kunjung dibalas.
Tidak hanya pesan,ia juga berulang-ulang menelfon Cassandra tapi tak kunjung diangkat,Vinda juga sudah menugaskan pada bodyguardnya untuk membantu mencari Cassandra tapi belum juga ketemu. Ia benar-benar bingung harus berbuat bagaimana lagi untuk mencari anak tersayangnya itu.
"Cassandra sayang,kamu dimana? Mama pengen kamu pulang dan nemenin mama disini sayang." gumam Vinda yang masih mondar-mandir dan sesekali melihat ke layar ponselnya.
Sementara Rasya dan Risma yang berada didapur juga tak menemukan satu makanan ataupun bahan makanan untuk dimasaknya. Mereka bingung mau makan apa karena mereka sangat lapar sekali.
"Dimana-mana Risma nggak nemuin makanan ataupun bahan makanan kak.Gimana kita makannya dong." rengek Risma.
"Iya nih,Kak Rasya juga nggak nemuin." jawab Rasya.
"Hmmm... gimana kalo kita makan diluar aja?Kan nggak ada bahan didapur,kita juga nggak bisa masak. Lebih baik kita keluar aja yuk cari makan." ajak Rasya.
"Oke deh kak.Risma ambil uang dulu ya kak dikamar." ucap Risma.
"Ambil aja uang kakak,jangan uang kamu." ucap Rasya.
"Oke kak." jawab Risma sambil berlari keluar dapur untuk menuju kamar mengambil uang milik Rasya.
Sementara Rasya akan menunggu Risma diruang tamu. Ia berjalan menuju ruang tamu,sebelum sampai diruang tamu. Ia tak melihat keberadaan Vinda diruang makan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Rasya
Fiksi Remaja[cerita sudah lengkap dan tamat] Sebelum membaca jangan lupa follow akun author yaaa. Kalau bisa like dan coment juga yaaa biar author seneng lihatnya hehe... * Suatu hari hiduplah seorang cewek yang bernama Rasya Robert.Ia adalah cewek yang selalu...