PART 144

4 3 0
                                    

Flashback Off

"Jadi..." ucap Rasya sambil mengerutkan keningnya.

"Iya Sya." jawab Rangga.

"Maafin gue ya Sya,Ndra.Gue waktu itu bener-bener kepepet trus bingung mau ngelakuin apa." lanjut Rangga.

Pak Yogi yang sudah ada diluar pintu kamarnya pun sempat mendengarkan cerita Rangga juga. Ia kecewa dengan apa yang dilakukan Rangga saat dulu. Tanpa memasuki kamar,Pak Yogi langsung berjalan mundur untuk menjauh dari kamarnya dengan langkah pelan-pelan. Saat Pak Yogi berjalan mundur selangkah demi selangkah,tiba-tiba Pak Yogi menabrak vas bunga yang ada dimeja dekat situ.

Brokkk................

Mereka semua yang ada didalam kamar mendengar bunyi itu dari luar. 

"Siapa itu?" tanya Cassandra.

"Kita lihat aja yuk." ajak Rasya.

"Ayo." lanjut Rangga.

Mereka bertiga langsung keluar dari kamar secara bersamaan untuk melihat sumber suara itu. Saat sudah berada diluar,mereka terkejut melihat Pak Yogi yang berlari menjauh dari mereka. 

"Pak Yogi tuh... Ngga kejar Ngga,pasti Pak Yogi ngedengerin cerita lo tadi deh." suruh Rasya.

"Iya Sya." ucap Rangga sambil berlari mengejar Pak Yogi.

"Gue ikut Rangga." ucap Cassandra.

Cassandra mengikuti langkah Rangga. Rasya penasaran dengan hubungan antara Rangga dan Cassandra saat melihat Cassandra ikut mengkhawatirkan Pak Yogi.

"Apa mereka jadian ya?Kok kayak deket banget gitu?Trus Cassandra juga kayak khawatir banget sama Pak Yogi?" tanya Rasya pada dirinya yang masih berdiri didepan kamar Pak Yogi.

"Ah,udahlah... itu juga urusan mereka. Ntar kalo gue ikut campur,gue disalah-salahin muluk.Biar mereka berbicara dan nenangin diri dulu,gue mau ke kamar deh." lanjut Rasya sambil berjalan beberapa langkah menjauhi kamar Pak Yogi.

Saat berjalan masih beberapa langkah,Rasya teringat bahwa pintu kamar Pak Yogi tadi belum ditutup.

"Aduh,lupa... pintunya..." ucap Rasya sambil menepuk dahinya,kemudian kembali menuju kamar Pak Yogi.

Sampai didepan kamar,Rasya langsung menutup pintu lalu kembali lagi pergi dari kamar Pak Yogi menuju kamarnya sendiri.

Sementara Pak Yogi yang tengah berjalan cepat sambil menangis menuju pos satpam. Sampai disana,ia duduk dengan mata yang meneteskan air mata karena mengingat cerita masa lalu Rangga. Ia kecewa pada Rangga bahwa Rangga pernah melakukan perbuatan buruk. Rangga menyusul Pak Yogi yang berada pos satpam dengan jalan berlahan karena Rangga tau bahwa Pak Yogi saat ini sedang merasakan kekecewaan. Rangga berjalan diikuti Cassandra dibelakangnya. Sampai disebelah Pak Yogi,Rangga langsung memeluk tubuh Pak Yogi. Sedangkan Pak Yogi yang merasakan hangatnya pelukan dari cucunya itupun langsung tersenyum dan menghapus air matanya.

"Kakek..." panggil Rangga sambil memeluk tubuh Pak Yogi.

"Jangan marah sama Rangga kek, Rangga khilaf kek.Maafin Rangga." lanjut Rangga.

"Sini duduk." suruh Pak Yogi sambil mempersilahkan Rangga duduk dikursi depannya.

"Non Cassandra juga duduk sini non." lanjut Pak Yogi.

Mereka berdua duduk berhadapan dengan Pak Yogi.

"Kek,maafin Rangga kek." ucap Rangga sambil menundukkan kepalanya.

"Rangga... maafin kakek." ucap Pak Yogi.

"Kenapa kek?Yang salah kan Rangga bukan kakek." tanya Rangga.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang