27 . 🏥

5.2K 641 129
                                    

Ten berlari cepat melewati koridor rumah sakit yang diikuti Louis dari belakang, setelah mendengar kabar bahwa Johnny kecelakaan. Tubuh Ten tiba-tiba merasa lemas.

Melihat ruang oprasi belum mematikan lampunya, Ten langsung panik bukan main, dirinya mondar mandir kesana kemari.

"Ten, ayo duduk dulu, jangan mondar-mandir seperti itu" ucap Louis sembari menarik tubuh Ten agar teman sesama kucingnya bisa duduk.

"tapi Johnny..hiks..Johnny" panggil Ten sembari memeluk Louis erat, mungkin jika dirinya memberitahu yang sebenarnya. Johnny tidak akan marah dan tidak akan mengalami kecelakaan seperti ini.

Louis memeluk balik Ten erat, tangannya bergerak mengelus punggung Ten, berusaha menenangkan kucing hitam di depannya ini.

Tiba-tiba mata Louis tertuju pada seseorang, oh tidak, orang itu tidak seperti orang pada umumnya, orang yang Louis lihat itu seperti..arwah.

Louis menyipitkan matanya supaya bisa melihat arwah tersebut, arwah laki-laki berbadan tinggi itu tampak berdiri di depan pintu oprasi, wajahnya tampak pucat dan sedih. Dirinya terus menatapi Louis dan juga Ten.

"loh? Orang ser- Johnny?" ucap Louis.

Ten menoleh, "mana? Mana Johnny? Louiis Johnny manaa" ucapnya sembari menoleh kesana kemari seperti orang kesetanan.

"Ten tenang dulu, jangan seperti itu" ucap Louis, matanya langsung tertuju kepada arwah tadi, dan masih ada.

Tapi saat Louis ingin mendekati arwah itu, tiba-tiba dokter keluar dari ruang operasi. Ten yang mengetahui itu langsung menghampiri sang dokter.

"mana Johnny? Apa dia baik-baik saja?" tanya Ten.

"kecelakaannya cukup parah, jadi kami kesulitan untuk mengoprasi luka parah di tubuh bapak Johnny, tapi kami berusaha sebisa mungkin, sekarang bapak Johnny sudah dipindahkan diruang inap. Semoga komanya tak berlangsubg lama" jelas dokter.

"koma? Apakah dia tidak akan bangun? Apakah d-mphh hmpp"

"terimakasih dok" ucap Louis semberi membungkuk kearah dokter.

Louis buru-buru menarik tangan Ten dan pergi menuju kamar inap Johnny.

Ten mematung ketika melihat Johnny terbaring lemah di bangsal rumah sakit, berbagai macam alat di tempelkan di badan pria bermarga Suh ini.

Tangan Ten memegang erat lengan Johnny, "Jo bangun Jo" ucapnya sembari memeluk erat tubuh besar Johnny.

Louis yang melihatnya merasa iba, mata kucingnya tiba-tiba tertuju pada arwah tadi yang sekarang berdiri di depan pintu kamar inap.

Louis menghampiri arwah tadi, tatapan arwah itu berubah menjadi tatapan tidak suka.

"ekhem, hey aku bisa melihatmu" ucap Louis.

Johnny masih tak memedulikan omongan Louis, pandangannya masih ia alihkan ke arah Ten.

Louis menoleh kearah Ten, "aku tau, pasti kau marah denganku karena aku ada di kamar bersama Ten kan?" tanyanya, "aku Louis, dan yang sedang ada dirumah sekarang itu Leon, kita berdua kucing yang sama seperti Ten, bisa berubah menjadi manusia" lanjutnya.

"aku juga ingin berterimakasih kepada Ten, karena dia sudah mempertemukanku dengan saudaraku, Leon" ucap Louis sembari tersenyum, "kau pasti tidak tau, kalau setiap kau pergi kerja dan anak-anakmu pergi sekolah, dia selalu kesepian" lanjutnya.

Johnny menoleh kearah Louis setelah mendengar ucapan terakhirnya.

"iya dia kesepian, tidak punya teman, jadi sebagai balas budi, aku dan Leon akan menjadi temannya nanti dikala dirinya kesepian" ucap Louis, "tenang, aku tidak menyukai istrimu kok. Hanya saja aku pernah mencium bibirnya" lanjutnya.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang