3 tahun kemudian..
"ma aku pergi ke rumah Xiaojun ya" ucap Hendery.
"tunggu, titip ini ke tante Winwin ya? bilang ini mama yang buat" ucap Ten sembari memberikan kotak kecil berisikan biskuit berbentuk pororo.
"iya iya" sahut Hendery.
"om lek nan gi" ucap Chenle sembari menarik celana jeans yang dipakai oleh Hendery.
'om jelek jangan pergi'
"kenapa? takut kangen?" tanya Hendery.
Chenle pun mendonggak menatap Hendery sembari menjulurkan lidahnya, tangannya bergerak menarik kaki Hendery.
"eh Chenle ga boleh nakal" ucap Ten sembari menggendong Chenle.
"lele au git om lek" ucap Chenle.
'lele mau gigit om jelek'
"jangan dong, mending Chenle makan biskuit aja yuk? ada biskuit lumba-lumba loh" ucap Ten sembari membawa Chenle ke dapur untuk mencicipi biskuit buatannya.
Melihat Chenle sudah tidak ada, Hendery pun buru-buru pergi ke rumah Xiaojun, iya hari ini dirinya ingin mengajak kekasihnya ini jalan-jalan.
Selang beberapa menit, akhirnya pria bermarga Suh ini sampai di kediaman keluarga Nakmoto.
tok..tok..tok..
kreeek..
"kak ojun ada kakak Hendery" panggil Shotaro.
"ya ya sana sana" usir Xiaojun sembari mendorong Shotaro masuk, "ayo berangkat" ucapnya.
"cantik banget kamu hari ini" ucap Hendery.
"bohong banget" sahut Xiaojun.
"oh ya, ini ada titipan dari mama buat tante Winwin" ucap Hendery sembari memberikan kotak kecil kepada Xiaojun.
"bentar ya" ucap Xiaojun sembari pergi masuk ke dalam rumah.
"bundaaa ada kiriman"
"kiriman apa?" tanya Winwin.
"dari tante Ten, aku pergi dulu ya" jawab Xiaojun sembari memberikan kotak kecil tadi dan pergi keluar.
Winwin pun membuka kotak tersebut, betapa senangnya dirinya saat mendapat biskuit berbentuk tokoh kartun kesukaannya.
"yeeey, nii chan nii chan lihat Ten kasih apa ke aku" ucap Winwin sembari menunjukan biskuit pororo itu.
"astaga, kamu ini, anak-anak udah mau menyelesaikan kuliahnya tapi kamu masih suka sama pororo?" tanya Yuta.
"ya memang apa hubungannya anak-anak selesai kuliah sama aku yang suka pororo?" tanya Winwin sembari mempoutkan bibirnya.
"kamu udah tua, ga cocok suka sama pororo" ucap Yuta.
"waktu itu aja aku lihat nenek nenek nonton pororo, lagi pula kalau nii chan ga suka ya sudah" ucap Winwin sembari pergi meninggalkan Yuta.
"astaga dia marah" gumam Yuta sembari menghela nafas pelan.
Sementara itu, Hendery dan Xiaojun sekarang sudah sampai di sebuah restoran yang Xiaojun suka.
"dery" panggil Xiaojun.
"dery siapa? call me sayang" ucap Hendery.
"ga ah aneh, aku suka panggil kamu dery karena mirip dory" ucap Xiaojun.
"apa hubungannya?" tanya Hendery.
"ga ada" jawab Xiaoju.
Hendery menghela nafas sembari tersenyum, "tadi mau bicara apa cantik?" tanyanya.