1 . new life

42.8K 2.2K 551
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"heuum, Hendery dan Haechan tampan sekali" ucap Winwin sembari mengelus pipi kedua anak Ten.

Winwin suka sekali anak kecil, semenjak Hendery dan Haechan ada di rumah. Pria manis ini lebih sering di rumah dan ikut bermain dengan kedua bayi lucu ini.

Sementara Ten sedang sibuk pergi memasak makanan, Winwin yang mencoba menjaga Hendery dan Haechan.

Kreeek..

"loh? Kenapa pulangnya cepat sekali?" tanya Ten melihat Yuta masuk rumah.

"Winwin mana?" tanya Yuta.

"dikamarku" jawab Ten.

Langkah kaki Yuta langsung berjalan kearah Winwin yang sedang asik bermain dengan Hendery dan Haechan.

"Win, tadi a-"

"ssst, jangan berisik, Hendery sama Haechan lagi tidur" omel Winwin sembari berbisik.

Yuta menoleh kearah dua bayi laki-laki yang tengah tertidur lelap, langkah kakinya mendekat kearah Winwin, "aku sudah berbicara dengan pemilik rumah, katanya dia setuju menjual rumahnya untuk kita" bisiknya.

"jadi? Kita pindah rumah?" tanya Winwin.

"tentu saja"

Winwin menggelengkan kepalanya cepat, "tapi aku mau disini saja, ada Ten, ada Hendery ada Haechan" ucapnya.

"tapi kakakku sudah mempunyai anak sayang, kita juga sebaiknya harus pindah rumah" ucap Yuta.

Winwin tetap menggelengkan kepalanya, bibirnya dia majukan dan tak lupa matanya yang berkaca-kaca, "ga mau aku ga mau pindah!" rengeknya.

Karena panik takut Winwin menangis dan membangunkan kedua anak kakaknya, dengan cepat Yuta menggendong Winwin seperti koala, dan membawanya keatas.

Dan benar saja, sampai atas Winwin menangis.

"siapa yang nangis?" tanya Johnny yang baru saja pulang, dirinya sibuk melepas sepatu kerjanya.

"oh? Selamat datang! Suamiku" sahut Ten sembari tersenyum malu.

Johnny terkekeh pelan, "sudah tidak sabar ya ingin menjadi istriku?" tanyanya sembari mengecup kening Ten.

"lihat lihat! Aku bikin ikan bakar, terus tadi Hendery dan Haechan membuka mata untuk pertama kalinya!" ucap Ten penuh bersemangat.

"oh ya? Mana mereka?" tanya Johnny yang ikut bersemangat.

Ten menarik tangan Johnny, mereka masuk kedalam kamar.

"oh? Ternyata dery sama echan sudah bangun, haloo tampan" ucap Ten sembari mengecup satu persatu sang anak.

Johnny ikut tersenyum, semenjak Hendery dan Haechan lahir ke dunia, Johnny merasa selalu senang setiap saat. Apa lagi di saat dirinya pulang kerja, disaat dirinya sedang pusing memikirkan pekerjaan. Kedua anaknya lah yang membuat Johnny menjadi merasa senang dan melupakan pikiran-pikiran yang membuatnya pusing.

"halo jagoan, woah, kalian kenapa tampan sekali?" tanya Johnny sembari mengecup kening kedua anaknya.

"karena mereka anakku, aku tampan" sahut Ten penuh percaya diri.

"jangan lupa siapa yang ikut membuat anak ini bersamamu?" sahut Johnny.

"aku membuatnya bersama Yuta" sahut Ten.

Johnny melebarkan matanya, "Ten!" panggilnya kesal.

Ten tertawa, dirinya sukses membuat Johnny kesal karena ucapan asalnya tadi, kakinya bergerak duduk di pangkuan Johnny.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang