Sebelum lanjut, ayo kita lihat bagaimana perjuangan seorang Johnny Suh yang berusaha membuat istrinya tidak marah lagi.
Semenjak Johnny bilang kalau dirinya berpura-pura hilang ingatan, sifat Ten langsung berubah drastis.
Sepulang dari rumah sakit saja Ten hampir tidak pernah menanggapi omongan Johnny, dirinya hanya fokus ke dua anaknya saja.
"Ten, tidak mau tidur bersamaku?" tanya Johnny.
Ten langsung menutup pintu kamar kedua anaknya, dan menguncinya dari dalam.
Johnny menghela nafas, dirinya sudah bingung harus pakai cara apa lagi.
"hey kalian berdua, ayo bantu aku meluluhkan hati Ten" sahut Johnny.
"kita juga sudah bantu semaksimal mungkin" ucap Louis.
Leon mengangguk, "kita juga sudah kehabisan ide" ucapnya.
Johnny memijat pangkal hidungnya, dirinya pusing sekarang dan menyesali perbuatannya waktu itu.
Dirinya harus bagaimana lagi?
Keesokan paginya Johnny terbangun dan melihat Ten sedang memasak di dapur, dengan cepat dirinya memeluk pinggang Ten.
"lepasin" ucap Ten.
"tidak mau" sahut Johnny sembari menaruh dagunya di pundak Ten.
Ten mendorong tubuh Johnny lalu menodongkan pisau di hadapan suaminya, "SANA PERGI JANGAN DEKET DEKET" teriaknya.
Johnny terkejut bukan main, hanya karena berbohong sifat Ten berubah se aneh ini.
"Ten astaga jauhkan itu" ucap Johnny.
"aku akan jauhkan ini kalau kamu menjauh juga" sahut Ten.
Johnny menghela nafas, "kamu ini kenapa? Ayolah hanya karena aku membohongimu karena hilang ingatan sifatmu jadi dingin dengan suamimu" ucapnya.
"apa? hanya karena? HEY WAKTU ITU AKU SAMPAI GILA KARENA KAMU TIDAK MENGANGGAPKU SEBAGAI ISTRI" teriak Ten.
"tapi kan aku sudah minta maaf" ucap Johnny.
"maaf saja tidak cukup" sahut Ten.
"lalu kamu mau apa? Membunuhku? Bunuh saja aku, mutilasi sekalian, kalau perlu daging-daging ini kamu kasih makan hewan buas" ucap Johnny yang mulai emosi.
"bagaimana mau aku maafkan kalau kamu saja pasrah seperti itu? Kamu ini laki-laki jantan bukan sih?!" omel Ten.
"YA LALU AKU HARUS BAGAIMANA LAGI TEN?! SEMUA CARA SUDAH AKU LAKUKAN SEMUANYA" teriak Johnny.
Ten terkejut, tatapannya berubah menjadi menatap tajam kearah Johnny, pisau yang tadi ia todongkan bergerak menjadi menempel di leher Johnny, "oh? Jadi kamu mau menyerah? Oke, terserah" sahutnya.
"mama pain tu ?" tanya Haechan.
'mama ngapain itu ?'
Sekarang Hendery dan Haechan sedang menyaksikan kedua orangtuanya bertengkar di anak tangga sembari meminum susu kotak mereka.
"ngkin agi ain lang langan" jawab Hendery.
'mungkin lagi main perang perangan'
"echan, dery apa yang kalian lakukan disini?" tanya Leon.
"LEON ! ITU TEN !" teriak Louis kaget setengah mati melihat Ten yang sedang bertengkar dengan Johnny sembari memegang pisau.
Dengan cepat Louis dan Leon berlari menjauhkan Ten dari Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnten Daily✔
Dla nastolatków[TAMAT✔] cerita ini lanjutan dari buku "black cat"