6 . echan sakit

11.4K 1.1K 207
                                    

Ten sedang sibuk memasak sarapan di dapur, tangan lentiknya dengan teliti memotong wortel menjadi dadu.

GREP.

Merasa ada yang memeluknya, Ten menoleh kebawah dan melihat Haechan yang memeluk erat kaki Ten.

"echan kenapa?" tanya Ten yang langsung memberhentikan aktivitasnya lalu menggendong anaknya.

"dung chan nda nak ! da ket ket !" jawab Haechan sembari terus menarik lendir dari hidungnya yang berusaha keluar.

'hidung echan ga enak ! ada lengket lengket !'

"astaga, kok kamu bisa pilek?" tanya Ten yang langsung mengambil tisu dan mengarahkan tisu itu ke hidung Haechan, "keluarin" ucapnya.

Setelah lendir hijau itu keluar, Ten mengusap hidung Haechan lalu membuang tisu tersebut ke tempat sampah.

"Haechan kenapa Ten?" tanya Johnny yang baru saja bangun.

"echan pilek" jawab Ten dengan wajah khawatir, tangannya langsung menempel ke dahi sang anak, dan ternyata selain pilek tubuh Haechan juga panas.

"echan panas, duh gimana ini" ucap Ten panik sembari naik keatas.

Melihat sang istri sangat panik, akhirnya Johnny mengikuti Ten ke lantai dua, saat dirinya sampai di pintu kamar, Johnny bertemu dengan Hendery yang kebingungan.

"pa , chan apa ?" tanya Hendery.

'pa , echan kenapa ?'

"Haechan sakit sayang" ucap Johnny sembari menggendong Hendery dan membawanya masuk ke dalam kamar.

"kenapa hujan tidak turun" gumam Ten yang semakin panik.

"kenapa tiba-tiba menanyakan hujan?" tanya Johnny sembari menurunkan Hendery dari gendongannya.

"waktu dulu kan kamu sempat demam saat pulang kerja, lalu saat itu aku yang mengompres dahimu dengan air hujan" jelas Ten.

"demam? Kapan?" tanya Johnny bingung.

"waktu itu, kamu ini pelupa" sahut Ten.

HACHI!

"HIIIH CHAN LOK UAL NGUS !" teriak Hendery sembari mendorong pelan kepala Haechan.

'HIIIH ECHAN JOROK KELUAR INGUS !'

"ICIK CHAN GI KIT NIH !" omel Haechan sembari mendorong balik kepala Hendery.

'BERISIK ECHAN LAGI SAKIT NIH !'

"kita bawa ke rumah sakit aja ya?" usul Johnny.

"nanti kalau echan di suntik gimana" ucap Ten, mengingat dulu Ten pernah ingin di beri vitamin lewat suntik, dan dirinya menjerit dan hampir mengigit lengan sang dokter.

"tidak akan di suntik" sahut Johnny sembari mengecup pipi Ten, "ayo gendong echannya, aku gendong dery" lanjutnya sembari berjalan kearah anak pertamannya lalu menggendongnya.

Ten pun akhirnya menggendong Haechan dan mengikuti Johnny ke luar rumah.

Mereka akhirnya berangkat ke rumah sakit, sepanjang jalan suasana sunyi sekali, karena Hendery tidur sedangkan Haechan sibuk mengamati jalan raya tanpa mengoceh seperti biasanya.

"John, kenapa Haechan diam saja? Apa sakitnya parah? Kalau dia kenapa-napa bagaimana? Kalau dia ma-"

"sst" sahut Johnny sembari mengacak rambut Ten, matanya melirik sekilas kearah Haechan melalui kaca mobil, "jangan berpikiran seperti itu, dia baik-baik saja" jelasnya suapaya sang istri tenang.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang