"Jo, hari ini jadi kan beli bahan-bahan pokok?" tanya Ten.
"aku ada acara kantor dan kamu harus ikut, kita tunda dulu ya belanjanya" jawab Johnny sembari mengelus rambut Ten.
"padahal makanan sudah habis" ucap Ten.
"kita suruh Haechan sama Hendery saja yang membelikannya" ucap Johnny.
"memang mereka bisa?" tanya Ten.
"kasih saja listnya, mereka kan sudah besar" ucap Johnny.
Ten menghela nafas, "ya sudah sebentar" ucapnya sembari pergi mengambil list dan pergi ke lantai dua.
"dery, echan turun dulu sebentar" ucap Ten.
Hendery dan Haechan pun keluar kamar dan berjalan menuju lantai bawah.
"kenapa ma?"
"hari ini kalian belanja semua kebutuhan ini ya, mama mau ke acara kantor papa" ucap Ten sembari memberikan list.
"YEEEEEEY AYO AYO KAK" ucap Haechan sembari mengambil list dan melompat-lompat kegirangan.
"ya udah kita berangkat dulu" ucap Hendery.
"kalau ada kesulitan telfon mama atau papa ya" ucap Ten.
"ay ay kapten !"
"dadaah mamaaa" ucap Haechan sembari berlari keluar rumah.
"hati-hati" ucap Ten.
"Yey yey kita jalan-jalan" seru Haechan besemangat.
"jangan lari-lari" ucap Hendery sembari berjalan di belakang sang adik.
"YEYEYEYYEYEYEY"
duk !
"pfft HAHAHAHAHAHAHAHA"
Haechan membuka matanya, dirinya tak sengaja menabrak tiang yang membuat keningnya membiru.
"heung sakit" ucapnya sembari mengelus keningnya.
"lagian udah di bilang jangan lari ya jangan lari" ucap Hendery sembari menghampiri Haechan, "mana yang sakit?" tanyanya.
"ini kak" ucap Haechan sembari mengarahkan jarinya ke keningnya.
"udah udah jangan cengeng, nanti juga hilang sakitnya" ucap Hendery sembari membantu Haechan bangun.
"iya"
"ayo nanti kita ketinggalan bus" ucap Hendery sembari menarik tangan Haechan.
Dan saat mereka sampai di halte, mereka berdua melihat bus yang pintunya sudah tertutup dan bersiap untuk pergi.
"KAK BISNYA MAU PERGI" teriak Haechan.
"eh chan ayo chan" ucap Hendery sembari berlari mengejar bis.
Tangan Haechan bergerak menggedor-gedor bis, sementara Hendery sibuk meneriaki sang supir.
"PAK PAK TUNGGU PAK"
"PAK"
"PAAAK"
Tapi semua itu sia-sia, sang supir tak mendengar mereka berdua dan menambah laju bis tersebut.
"yah bisnya ga berhenti" ucap Haechan.
"ya mau gimana lagi, kita harus jalan" ucap Hendery.
"tunggu bis selanjutnya aja" usul Haechan.
"bis selanjutnya datang 4 jam lagi, kamu mau nunggu?" tanya Hendery.
"eung..nda" jawab Haechan.