80. villa (2)

4.3K 569 433
                                    

NINO NINO NINO NINO..

tiba-tiba saja terdengar suara sirine yang sangat kencang terdengar dari villa super mewah yang di tempati oleh anak-anak.

"bangun dan langsung pergi ke lapangan dalam waktu 10 menit ayo" ucap Suho yang terdengar dari sepaker.

Di kamar 1, Jaemin yang sudah terbangun sedang sibuk memukuli tubuh Jeno dengan bantal.

"BANGUN NO DISURUH KE LAPANGAN" teriak Jaemin.

"5 menit lagi" jawab Jeno.

"JENO KEBAKARAN" teriak Jaemin lagi.

"DIMANA?!" teriak Jeno yang langsung bangun dari tidurnya.

"ayo buruan" sahut Jaemin sembari menarik tangan Jeno.

"pudu bangun sayang" ucap Mark sembari mengelus rambut Haechan.

"heung echan masih ngantuk" jawab Haechan sembari memeluk erat tubuh Mark.

Mark tersenyum, dirinya turun dari kasur lalu menggendong Haechan, "bangun ayo nanti kena omel" ucapnya sembari mengecup pipi Haechan.

"kalau udah sampai lapangan echan bangun" ucap Haechan yang matanya masih terpejam.

"iya deh" ucap Mark yang menggendong Haechan ala koala, dirinya berjalan menuju lapangan.

Di kamar 2, Yangyang menangis ketakutan karena mendengar suara sirine tadi, dan juga sukses membangunkan Xiaojun dan juga Hendery.

"ayah jahat banget nyalain sirine pagi-pagi" gumam Kun yang sudah bangun terlebih dahulu, tangannya bergerak menggendong Yangyang dan berusaha menenangkannya.

"jun gendong" ucap Hendery sembari memeluk Xiaojun dari belakang.

"mager, ayo jalan" sahut Xiaojun sembari mengecup pipi Hendery.

"kurang, aku masih lemes nih" ucap Hendery.

"banyak mau untung sayang" ucap Xiaojun sembari mengecup seluruh wajah Hendery.

Hendery membuka matanya sembari tersenyum, "ayo" ajaknya sembari menggandeng Xiaojun dan membawanya keluar kamar.

Sementara itu di kamar 3, Sungchan dan Shotaro sudah bangun lebih dahulu dan pergi keluar kamar.

Renjun yang baru turun dari tempat tidurnya juga segera ingin pergi keluar kamar, namun langkah kakinya terhenti saat melihat Guanlin yang masih tertidur nyenyak.

"eh bangun, disuruh ke lapangan" ucap Renjun sembari menggoyangkan tubuh Guanlin.

"nanti dulu bunda alin masih ngantuk" ucap Guanlin yang masih memejamkan matanya, tangannya bergerak bermaksud untuk mengambil guling.

Namun dirinya malah menarik tangan Renjun yang membuat Renjun jatuh di hadapan Guanlin.

Renjun menatap wajah Guanlin beberapa saat, menatap ketampanan Guanlin yang sedang tertidur nyenyak.

"ini aku bukan bundamu" ucap Renjun.

Guanlin membuka matanya, dirinya terkejut lalu langsung merubah posisi menjadi duduk dikasur, "m-maaf, biasanya dibangunin bunda" ucapnya sembari menggarung kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"ga apa-apa, itu disuruh ke lapangan, ayo" ajak Renjun sembari menarik tangan Guanlin dan pergi keluar kamar.

🌻

"pudu bangun, udah sampai lapangan" ucap Mark.

"heung.."

"wah Haechan mesra-mesraan, bilangin papa ah" ucap Hendery sembari mengeluarkan ponselnya.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang