94. pingsan

5.2K 627 392
                                    

kriiing..kriing..kriing..

"dadaaah papaa" ucap Haechan sembari melambaikan tangannya.

"belajar yang bener ya" sahut Johnny.

Johnny hari ini hanya mengantar Haechan saja ke sekolah, sedangkan Hendery sementara ini ia sekolah privat di rumah.

Alasan Johnny untuk memanggil guru privat ke rumah ya karena Hendery masih dilarang bertemu dengan Xiaojun.

Xiaojun juga yang perutnya semakin besar tidak dibolehkan pergi ke sekolah dan memilih sekolah privat.

Lanjut ke Haechan, dirinya hari ini sangat ceria sekalis saat memasuki ruang kelas, "pagiii" ucapnya girang.

Haechan duduk disebelah Renjun, dirinya mengerutkan kening melihat wajah Jaemin yang tampak tidak bersahabat.

"Jaemin kenapa?" bisik Haechan kepada Renjun.

"Jaemin bilang ayahnya Jeno mengirimkan foto Jeno bersama laki-laki lain dan ayahnya bilang kalau itu pacar baru Jeno" jelas Renjun.

"benarkah?! kau berselingkuh dari Jaemin?!" tanya Haechan terkejut.

"tidak, kemarin itu aku memeluk saudaramu, lihat na, orang yang aku peluk saudara Haechan, bukan pacar" ucap Jeno.

"bohong, ayahmu kan tidak pernah berbohong kepadaku, jadi yang berbohong itu kamu" omel Jaemin sembari membuang pandangannya.

"nana" panggil Jeno sembari memegang pundak Jaemin.

"apasih, chan, kamu pindah deh duduk sini sama Jeno, aku mau sama Renjun aja" ucap Jaemin sembari mengambil tasnya.

"na jangan" ucap Jeno sembari menarik tangan Jaemin.

"lepas" sahut Jaemin sembari melepas tangan Jeno lalu pergi duduk bersama Renjun.

"sabar ya Jen" ucap Haechan sembari menepuk pundak Jeno.

🌻

"5 x 1 itu 5, kenapa kau masih menghitungnya?" tanya Harvey.

"ah, hahaha iya aku hanya ingin mencoba menghitungnya saja" jawab Hendery bohong, padahal dirinya lupa dengan perkalian.

Hari ini guru privat Hendery tidak bisa datang karena ada urusan mendesak, jadinya Harvey yang membantunya untuk mengerjakan tugas dari sang guru.

"astaga semua soal ini membuatku pusing" gumam Hendery.

"kalau kau mengerjakannya dengan fokus pasti tidak akan sulit" ucap Harvey.

"mungkin, aku rindu Xiaojun" ucap Hendery.

"masih belum diperbolehkan berkomunikasi dengannya?" tanya Harvey.

Hendery mengangguk, "kalau belajar disekolah pasti rasanya lebih menyenangkan karena ada dia" jawabnya.

Harvey tersenyum, "hey sudah jangan sedih, aku yakin pasti kalian akan segera bertemu lagi" ucapnya.

Hendery tersenyum, "terimakasih" ucapnya

Harvey mengangguk pelan, "ayo kita lanjutkan" ucapnya.

"Haechan mempunyai 5 permen, lalu permen tersebut diberikan 5 kepada Hendery, berapa permen yang Mark punya?" tanya Harvey, dirinya mengerutkan keningnya dan membaca ulang soal tadi.

"hey pertanyaan ini tidak masuk akal" protes Harvey.

"oke artinya kita lewatkan saja"

"tunggu, jangan di lewatkan nanti nilaimu tidak tuntas, coba aku tanya kak Jo ya" ucap Harvey sembari pergi keluar kamar sembari membawa buku catatan Hendery.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang