"UWLEK"
"UWLEK"
Suara aneh mengganggu aktivitas tidur Ten, dirinya akhirnya bangun dari tidurnya dan menoleh kearah jam dinding.
Jam masih menunjukan pukul 1 malam, tiba-tiba suara aneh itu terdengar lagi.
Ten yang penasaran akhirnya keluar dari kamar dan memutuskan untuk mendekati asal suara tersebut.
Ternyata asal suara itu berasal dari lantai atas, Ten pun segera naik ke atas untuk mengecek suara apakah itu?
Suara tersebut semakin terdengar jelas dari kamar mandi, Ten pun menoleh dan terkejut melihat Haechan yang muntah-muntah.
"Haechan kenapa astaga?" tanya Ten panik sembari menepuk-nepuk pelan punggung Haechan.
"uhuk, echan mual ma" jawab Haechan.
"muka kamu pucet banget, ayo istirahat di kamar ya mama ambil obat dulu" ucap Ten sembari menuntun Haechan menuju kamarnya.
Melihat Haechan sudah berbaring di ranjang, Ten pun turun ke bawah untuk mengambil obat dan juga air putih.
"Ten?" panggil Johnny.
"echan sakit Jo" ucap Ten yang buru-buru naik ke atas.
"sakit?" gumam Johnny sembari mengikuti Ten naik ke atas.
Ten masuk ke dalam kamar, dirinya terkejut melihat Haechan tidak ada disana.
"UWLEK"
"muntah lagi?" tanya Ten sembari mengusap punggung Haechan.
Haechan mengangguk, "perut echan sakit" ucapnya.
"iya kita minum obat dulu ya" ucap Ten sembari menuntun Haechan kembali ke kamar.
"sakit apa?" tanya Johnny.
"echan mual terus ngeluh perutnya sakit" ucap Ten.
Johnny mengerutkan keningnya, "tunggu, jangan di kasih obat dulu" ucapnya.
"loh kenapa? anaknya sakit kok ga boleh di kasih obat?" protes Ten.
"ya bisa jadi obat yang mau kamu kasih itu tidak cocok, kasih echan minum besok kita ke dokter" ucap Johnny sembari pergi keluar kamar.
"heung echan sakit apa mama?" tanya Haechan.
"mama juga belum tau, besok kita ke dokter ya? sekarang echan tidur lagi" ucap Ten sembari mengecup kening Haechan.
"mama mau ngga bobo sama echan disini?" tanya Haechan.
Ten tersenyum, "iya mau" ucapnya sembari merebahkan tubuhnya di sebelah Haechan.
Tangan Haechan bergerak memeluk sang ibu, "heung perut echan sakit" ucapnya.
"jangan di rasain sakitnya ya? echan tidur" ucap Ten sembari mengusap rambut sang putra.
Keesokan paginya, Johnny dan Ten langsung mengantar Haechan ke rumah sakit, Hendery tidak ikut karena dirinya lebih memilih bermain game di rumah.
Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung mendaftarkan nama Haechan dan sekarang mereka bertiga sedang menunggu nama Haechan di panggil.
"mama" panggil Haechan.
"kenapa chan?" tanya Ten.
"eung..echan mual lagi" jawab Haechan.
"ayo ke toilet" ucap Ten sembari menggandeng tangan Haechan menuju toilet.
Selang beberapa menit ibu dan anak ini kembali ke ruang tunggu, dan tak lama kemudian nama Haechan di panggil.