40. motor

3.9K 574 227
                                    

"halo? oh iya, saya tunggu di depan rumah ya" ucap Johnny sembari membuka pintu dan keluar dari rumah.

Johnny melambaikan tangannya saat melihat orang yang ia temui sudah mendekat ke arah rumahnya.

Mobil truk berhenti di depan rumah keluarga Suh, dua orang yang ada di dalam mobil pun turun dari mobil dan menghampiri Johnny.

"dengan bapak Johnny Suh?" tanya salah satu dari orang itu.

"iya itu saya" jawab Johnny.

"silahkan tanda tangan disini ya pak" ucap orang itu sembari memberikan selemnar kertas dan juga pulpen.

Johnny pun menanda tangani kertas tersebut, "bisa langsung di turunin kan?" tanyanya.

"bisa pak, sebentar ya" ucap orang itu.

Akhirnya orang itu dan dua orang lainnya perlahan menurunkan pesanan milik Johnny dan membawanya masuk ke dalam pekarangan rumah.

"ini udah sama helm dan sarung tangan ya pak" ucap orang itu sembari memberikan box kepada Johnny.

"ah oke, terimakasih banyak ya" ucap Johnny.

"sama-sama pak, kalau begitu kita permisi" ucap orang itu sembari pergi meninggalkan rumah keluarga Suh.

Senyum Johnny mengembang saat melihat motor baru yang kemarin ia beli sudah datang, motor tersebut berwarna hitam dan tampak gagah.

"Jo, itu apa?" tanya Ten sembari menghampiri Johnny.

"ini motor, bagus kan?" tanya Johnny.

Ten mengangguk, "woah besar sekali" ucapnya.

"ayo kita coba mengelilingi perumahan naik ini" ucap Johnny sembari menaruh box tadi dan menaiki motor barunya.

"aku ikut" sahut Ten yang ikut duduk di belakang.

"pegangan" ucap Johnny sembari menarik tangan Ten agar memeluk pinggangnya. "siap?" tanyanya.

Ten mengangguk, "ayoo jalan" ucapnya.

Johnny pun menjalankan motor besar barunya itu, mereka berdua sekarang sedang mengelilingi perumahan.

Kalau dilihat lihat, mereka seperti anak sekolahan yang baru menjalani hubungan.

Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai rumah lagi.

"ayo aku mau lagi" ucap Ten.

"nanti lagi, sebentar lagi echan dan dery pulang kan" ucap Johnny.

"oh iya ! hari ini jadwalnya kamu yang harus menjemput mereka" sahut Ten sembari turun dari motor.

Johnny mengangguk, dirinya turun dari motor dan langsung masuk ke dalam rumah bersama Ten.

"itu juga jaket barumu?" tanya Ten melihat sang suami yang sedang memakai jaket kulit hitam.

Johnny mengangguk, "bagaimana penampilanku?" tanyanya.

Ten tersenyum, "tampan" ucapnya.

Johnny tertawa sembari mengecup kening Ten, "aku berangkat" ucapnya sembari keluar dari rumah.

"hati-hati dijalaan" ucap Ten sembari melambaikan tangan.

Johnny pun membuka box tadi dan mengeluarkan helm serta sarung tangan, dirinya memakaikan semua itu di tubuhnya, setelah semua siap dirinya naik ke motor dan langsung meluncur ke sekolah kedua anaknya.

Selang beberapa menit, akhirnya dia sampai di sekolah Haechan dan juga Hendery.

"bun, itu bapak yang suka di gosipin itu?"

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang