51. kesempatan kedua?

4.9K 637 132
                                    

Ten terbangun dari tidurnya, matanya langsung menoleh kearah jam dinding di kamarnya.

"astaga aku kesiangan" gumam Ten, tangannya bergerak membuka pintu kamar.

Betapa terkejutnya dirinya melihat sudah banyak makanan tertata rapih diatas meja makan.

"sudah bangun? Aku tadi melihatmu tidur nyenyak sekali, jadinya aku membuatkan sarapan" ucap Johnny sembari tersenyum.

Ten mengerutkan keningnya, tak biasanya Johnny membuat sarapan mewah seperti ini.

"ah iya anak-anak bisa telat sekolah" ucap Ten yang langsung berbalik arah menuju tangga, tetapi tangannya di tarik oleh Johnny.

"tidak usah khawatir, kamu duduk lalu sarapan, aku akan bangunkan anak-anak" ucap Johnny sembari berlari menaiki tangga.

"ada apa dengan dia?" tanya Ten bingung.

Sementara itu diatas, Johnny membuka pintu kamar kedua anaknya, dirinya melihat kedua jagoan kecilnya yang masih terlelap diatas kasur.

"hey ayo bangun, waktunya sekolah" ucap Johnny sembari mengecup satu persatu kening anaknya.

"chan los ya pa" ucap Haechan yang masih memejamkan matanya.

'echan bolos ya pa'

Hendery menganggukan kepalanya, matanya masih sibuk terpejam, "deli ga ya pa" ucapnya.

'dery juga ya pa'

"siapa yang mengajarkan kalian untuk bolos? Ayo bangun, nanti pulang sekolah papa belikan mainan" bujuk Johnny sembari menggendong kedua anaknya.

Haechan membuka matanya sembari menatap sang ayah, "chan au lah lo ntal lang lah chan ain ma ka nteng" ucapnya.

'echan mau sekolah kalo ntar pulang sekolah echan main sama kak ganteng'

"iya iya nanti echan main ke rumah mark" ucap Johnny sembari keluar kamar sembari turun tangga.

"deli leh nda ain ma ojun ga ?" tanya Hendery.

'dery boleh ga maun sama ojun juga ?'

"iya nanti main sama dia" ucap Johnny.

Johnny pun menurunkan Haechan sama Hendery di dekat kamar mandi, "mandi sendiri ya" ucapnya.

Hendery dan Haechan pun masuk ke dalam kamar mandi, sembari menunggu kedua anaknya selesai mandi, Johnny naik ke atas untuk menyiapkan seragam untuk kedua jagoannya.

Ten berdiri diambang pintu kamar kedua anaknya, "tumben" ucapnya.

Johnny menoleh sembari tersenyum, "aku tau pasti kamu sedang lelah, ini pergilah ke salon dan ajak 1 temanmu" ucapnya sembari menyodorkan kupon salon dan juga beberapa lembar uang.

Ten menatap ke arah kedua barang itu, lalu menatao Johnny kebingungan, "buatku?" tanyanya.

"iya, sudah ambil, perlu aku antar ke salon?" tanya Johnny.

Ten menggelengkan kepalanya kecil, "tidak aku bisa sendiri" ucapnya.

Johnny tersenyum sembari mengecup kening Ten, "bersenang-senanglah disana, soal rumah dan anak-anak serahkan semuanya kepadaku ya?" ucapnya sembari mengantarkan Ten ke depan pintu.

"o-oke, aku berangkat" ucap Ten.

Johnny pun menutup pintu rumah, dan tiba-tiba kedua anaknya menghampirinya.

"sudah selesai mandi? Ayo sarapan, papa udah masak makanan enak" ucap Johnny sembari menggandeng Haechan dan Hendery.

Selesai sarapan, Johnny pun pergi mengantar anak-anaknya sekolah, tak lupa dirinya sudah membawa topi, masker dan kacamata untuk menghindar dari ibu-ibu sekolah.

Johnten Daily✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang