"emang boleh bawa mainan ke sekolah?" tanya Hyunjin.
Nancy menoleh, "boleh kata mamaku boleh bawa mainan asal maininnya selesai belajar" ucapnya.
"iih bayinya lucu, ini dorongan bayinya ya?" tanya Heejin.
Nancy mengangguk, "iya, ini bayinya bisa di bawa kemana-mana loh, bayinya bisa pup gitu" ucapnya.
"jorok, beli mainan kok begitu" ucap Felix.
"ya terserah orang lah mau beli atau engganya" sahut Nancy.
Haechan yang melihat mainan milik Nancy sepertinya tampak menarik perhatiannya, dirinya duduk manis di kursinya sembari melihat Nancy dan Heejin bermain boneka bayi bersama.
"bayinya punya nama?" tanya Haechan.
"namanya Louis" jawab Nancy.
Haechan mengerutkan keningnya, "Louis kan mpus echan" gumannya.
"halo Louis, kamu lucu deh" ucap Heejin sembari memegang tangan mainan bayi milik Nancy.
"iya halo tante Heejin, sekarang ayo kita jalan-jalan" ucap Nancy sembari meletakkan mainan bayinya ke dalam dorongan bayi, dan pergi keluar kelas bersama Heejin.
Haechan pun mengikuti Heejin dan juga Nancy dari belakang, pandangannya terus tertuju kepada mainan bayi milik Nancy.
"ih echan ikut ikut mulu, sana pergi, kan ini mainan permepuan" ucap Nancy.
"udah ayo tinggalin aja" ucap Heejin sembari menarik tangan temannya.
Haechan terdiam, tiba-tiba dirinya mendapat sebuah ide.
🌻
Siang telah tiba, Ten sedang sibuk membuatkan makan siang untuk keluarga kecilnya.
"mama" panggil Haechan.
Ten menoleh, "Haechan mau apa? Eskrim?" tanyanya.
Haechan menggelengkan kepalanya.
"mau makan?" tanya Ten.
Lagi-lagi Haechan menggelengkan kepalanya.
"lalu Haechan mau apa?" tanya Ten.
"echan mau mainan bayi bayian kaya punya Nancy ma" jawab Haechan.
Ten mengerutkan keningnya, "loh kamu ini kan laki-laki, kok mainannya itu?" tanyanya.
"eung..memangnya laki-laki nda boleh main itu?" tanya Haechan.
"bukan tidak boleh, cuma kurang cocok aja" jawab Ten.
Haechan mempoutkan bibirnya, "tapi echan mau maaaa" ucapnya sembari menggoyang-goyangkan lengan sang ibu.
"awas Haechan nanti kena pisau, minta papamu aja gih" ucap Ten.
Haechan mengangguk dan akhirnya pergi ke kamar orangtuanya, melihat sang ayah sedang tertidur, anak manis ini pun berjalan menaiki kasur dan tidur tengkurap di tubuh ayahnya.
"papaaa" panggil Haechan.
Tidak ada sahutan dari sang ayah.
"papa"
"pa"
"papaaaaaa"
PLAK
"Haechan jangan pukul-pukul" omel Johnny sembari memegangi pipinya yang di tampar oleh Haechan.
"habisnya papa nda bangun" jawab Haechan sembari mempoutkan bibirnya.
"Haechan mau apa?" tanya Johnny.