Keesokan harinya Arsya terbangun dari tidurnya dan tampak terkejut. Dia melihat sosok Zweitson berdiri menatapnya tajam.
"Ngapain lo disini? " tanya Arsya
"Lo gak lihat udah jam berapa ini." jawab Zweitson
"Ya ampun gua kesiangan. " ucap Arsya
"Cepetan gua tunggu lo diluar, sepuluh menit gak selesai lo gua tinggal. " ucap Zweitson
"Nyebelin banget sih tuh orang, kenapa bisa ya gua nge fans ama tuh orang. " ucap Arsya
"Cepetan gua tunggu... " teriak Zweitson
Arsya dengan cepat pergi ke kamar mandi dan bersiap. Sementara itu Zweitson yang sedang menunggu Arsya tiba tiba mendengar pintu rumah yang terketuk.
"Siapa sih pagi pagi gini datang." ucap Zweitson berjalan menuju pintu rumahnya
"Zweitson, main yuk... "
"Mampus, itu kan suaranya si Aji. Duh dia gak boleh tau ada Arsya didalam rumah gua. " ucap Zweitson berlari ke kamar Arsya
"Arsya.... "
"Aaaaaaaa..... "
"Sorry gua gak sengaja. " ucap Zweitson
"Lo itu ya, untung gua udah selesai. " ucap Arsya
"Sya, lo harus ngumpet sekarang. " ucap Zweitson menarik Arsya untuk bersembunyi
"Apaan sih narik narik gua. Sakit tau." ucap Arsya melepaskan tangan Zweitson
"Pokoknya lo harus sembunyi dulu sekarang. "
"Ya gua mau ngumpet dimana tapinya?" tanya Arsya
"Didalam kamar mandi aja, udah cepetan lo ngumpet sana. "
Fajri yang tak kunjung dibukakan pintu akhirnya berinisiatif untuk masuk kedalam. Lalu dia mencari keberadaan Zweitson.
"Ngapain lo didepan kamar mandi? " tanya Fajri
"Ya ampun Ji, bikin kaget aja." ucap Zweitson
"Kenapa lo? Ngeliatin gua kayak lihat setan aja. " ucap Fajri
"Gak kenapa napa kok. Lo ngapain ke rumah gua? " tanya Zweitson
"Lah kok nanya, gua kan emang suka nebeng sama lo ke kampus. " jawab Fajri
"Duh pake lupa segala lagi, gimana ini? Aji gak boleh tau keberadaan Arsya, bisa gawat nanti. " batin Zweitson
"Son, lo lagi ngomong dalam hati ya? Ngomongin apa sih? "
"Gak kok Ji, gua gak ngomong apa apa."
"Masa sih? "
"Udah yuk kita berangkat aja sekarang. " ajak Zweitson
"Kagak sarapan dulu gitu Son? "
"Bik Tuti lagi gak masak, udah ya kita makan di kampus aja. " ucap Zweitson
"Aduh Son tiba tiba gua mules nih, pinjem kamar mandi lo ya. " ucap Fajri membuka pintu kamar mandi
"Jangan. "
"Kenapa lo? Tumbenan larang gua buat boker. " ucap Fajri
"Kita udah telat, mending berangkat aja yuk. "
"Apaan sih Son, kelas kita masih lama tau. Udah ah gua mules. "
"Tunggu Ji. "
"Lo kenapa sih? Lo gak lagi nyembunyiin sesuatu kan? Wah jangan jangan lo pake narkoba ya. " ucap Fajri mulai curiga

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
Teen FictionBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.