Empat Puluh Empat

177 33 0
                                        

Arsya terdiam melihat tangannya digenggam oleh Fenly. Mereka berdua menunggu bus umum untuk pulang. Arsya terus menatap ke arah tangannya, Fenly yang menyadari hal itu hanya tersenyum. Bus pun datang, Fenly dan Arsya naik kedalam bus lalu duduk bersebelahan.

"Fen, gua boleh nanya sesuatu? "

"Boleh, tapi gua gak janji bakalan jawab pertanyaan lo."

"Loh kok gitu. "

"Ya tergantung pertanyaannya apa dulu. "

"Gak jadi nanya deh kalau gitu. "

"Lah kok gitu. "

"Percuma aja nanya kalau gak dijawab. "

"Ya udah gua jawab pertanyaannya. "

"Nah gitu dong. Gua mau nanya dong, lo kenapa sih perhatian banget sama gua. "

"Hhhmmm gimana ya, lo masih ingat gak kejadian waktu kita tersesat di hutan. "

"Ya masih ingat, terus hubungannya apa?"

"Waktu itu gua pernah ngasih lo kesempatan buat gua jadi abang lo kan dan gua pikir itu masih berlaku buat lo. "

"Jadi lo perhatian sama gua karna lo nganggap gua adek lo. "

"Mungkin bisa dibilang begitu, tapi setelah gua pikir pikir lagi kayaknya kesempatan itu gak akan berlaku lagi deh. "

"Kenapa? "

"Soalnya gua gak mau punya adek yang nyebelin kayak lo. "

"Rese banget lo. "

"Biarin aja. "

"Makasih..."

"Kenapa tiba tiba bilang makasih. "

"Karna kata kata yang lo tuliskan selalu membuat gua kembali tersenyum. "

"Lagian ngapain sih kita sedih sedihan."

"Sedih itu wajar kali, kayak lo gak pernah aja. "

"Gak tuh. "

"Bohong. Gua gak percaya. "

"Ya terserah lo aja. " ucap Fenly memasang earphone lalu mendengarkan musik

Bus terhenti untuk menaikan penumpang, terlihat seorang ibu hamil bersama anaknya naik kedalam bus. Kebetulan saat itu tak ada lagi kursi yang tersisa dan membuat ibu hamil tersebut harus berdiri. Melihat hal itu Arsya langsung berdiri untuk memberikan kursi, Fenly melihat Arsya berdiri dan memberikan tempat duduk untuk ibu hamil. Fenly pun ikut berdiri untuk memberikan anak dari ibu hamil tersebut tempat duduk.

"Fen, lo ngapain ikut berdiri? "

"Emangnya kenapa? Gak boleh?"

"Gua takut lo capek aja, lo kan gak biasa naik angkutan umum kayak gini."

"Gua gak selemah yang lo pikir. "

"Duh salah ngomong lagi gua. " ucap Arsya pelan

Tiba tiba bus berhenti mendadak membuat tubuh Arsya terlempar ke tubuh Fenly. Tanpa sengaja Arsya memeluk tubuh Fenly. Pandangan Arsya pun bertemu dengan Fenly, keduanya saling menatap.

"Sorry gua gak sengaja. " ucap Arsya

"Makannya tinggi. "

"Ih rese banget lo. "

"Kan emang kenyataannya kayak gitu."
"Nih pegang tangan gua biar gak jatuh lagi. " ucap Fenly mengulurkan tangannya

"Ogah! "

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang